Video

VIDEO Harga Minyak Dunia Diramal Naik Tembus 100 Dolar AS usai Iran Ancam Tutup Selat Hormuz

Konflik Timur Tengah yang semakin memanas, perlahan menggiring kenaikan minyak yang diperjualbelikan di pasar global.

Editor: Muhammad Aziz

SERAMBINEWS.COM - Konflik Timur Tengah yang semakin memanas, perlahan menggiring kenaikan minyak yang diperjualbelikan di pasar global, hingga harganya diprediksi akan tembus ke level 100 dolar AS per barel.

Simon Williams, juru bicara badan usaha penyedia BBM Inggris, RAC, mengatakan para pengendara bersiap menghadapi kenaikan harga bahan bakar karena meningkatnya krisis di Timur Tengah yang mengancam harga minyak mendekati 100 dolar AS per barel.

Peringatan tersebut diungkap usai harga minyak dunia terus mengalami kontraksi selama 24 jam terakhir, seperti minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang mengalami lonjakan signifikan, naik 2,02 dolar AS jadi 87,05 dolar AS per barel.

Sementara harga minyak mentah jenis Brent meroket 2 persen hingga harganya melesat pada perdagangan Senin pagi tembus 92 dolar AS per barel, tertinggi sejak Oktober 2023.

Mengutip dari Telegraph, lonjakan harga minyak dunia terjadi karena terpengaruh sentimen negatif dari konflik Iran-Israel. Adapun konflik antara Iran dan Israel pertama kali pecah usai Korps Angkatan Laut IRGC Iran kehilangan tujuh pasukan elitnya, akibat serangan udara yang dilancarkan jet tempur F-35 milik militer Israel ke Konsulat Iran di Damaskus.

Israel berdalih serangan terhadap Damaskus tidak menargetkan gedung kedutaan Iran, melainkan bangunan di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer Garda Revolusi.

Namun Iran menilai serangan mematikan itu telah mengganggu kedaulatan negaranya, alasan ini yang membuat IRGC murka hingga mereka nekat meluncurkan ratusan drone dan rudal ke wilayah.

Tak hanya sampai disitu, akhir pekan lalu pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC ) diam-diam melakukan penyerangan dan menyita kapal kontainer milik miliarder Israel yang berlayar 50 mil laut (92 km) ke arah timur laut Fujairah, Selat Hormuz.

Untuk melumpuhkan ekonomi Israel, Iran bahkan mengancam akan menutup lalu lintas Selat Hormuz yang merupakan jalur perdagangan minyak paling penting di dunia karena dua puluh persen pasokan minyak global mengalir melalui Selat penghubung Teluk Persia dengan Teluk Oman itu.(*)

VO: Suhiya Zahrati
EV: Muhammad Aziz

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved