Breaking News

Perang Iran vs Israel

Kampanye ‘Retakkan Tulang Zionis’ Menggema di Seluruh Dunia, Kemlu Iran: AS Tidak Memiliki Moral

“Siapa pun yang masih berada di bawah pilar-pilar Israel yang rusak akan terkubur di bawah reruntuhan,” Jubir Kemlu Iran memperingatkan

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Kena Betancur/AFP
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel berbaris di luar Universitas Columbia di New York City pada 18 April 2024. Mahasiswa Yahudi di Universitas Columbia di New York City dalam bahaya seiring kerusuhan dan aksi anti-Israel di kampus tersebut. 

Dalam beberapa hari terakhir, universitas-universitas Amerika menjadi tempat tindakan keras polisi terhadap mahasiswa pengunjuk rasa yang mendukung Palestina dan menuntut genosida di Gaza dihentikan.

Hossein Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri Iran, mengecam penindasan yang terjadi saat ini terhadap demonstrasi pro-Palestina di universitas-universitas Amerika dan meminta Washington untuk segera menghentikan dukungannya terhadap Israel

Dalam sebuah postingan di X pada Kamis, Amir Abdollahian mencatat bahwa penindasan dan perlakuan kasar oleh polisi AS dan pasukan keamanan terhadap profesor dan mahasiswa yang memprotes genosida dan kejahatan perang rezim Israel di berbagai universitas telah sangat mengkhawatirkan opini publik terhadap Israel.

“Penindasan ini sejalan dengan berlanjutnya dukungan penuh Washington terhadap rezim Israel dan jelas menunjukkan standar ganda dan perilaku kontradiktif pemerintah Amerika terhadap kebebasan berekspresi,” tambahnya. 

Para mahasiswa di Kampus SciencesPo sedang menyiapkan perkemahan anti-genosida dalam solidaritas dengan rekan-rekan AS & Palestina. Gerakan mahasiswa Eropa secara resmi bergabung dengan gerakan yang dipelopori oleh kampus-kampus di Amerika.
Para mahasiswa di Kampus SciencesPo sedang menyiapkan perkemahan anti-genosida dalam solidaritas dengan rekan-rekan AS & Palestina. Gerakan mahasiswa Eropa secara resmi bergabung dengan gerakan yang dipelopori oleh kampus-kampus di Amerika. (SERAMBINEWS.COM/instagram)

Amir Abdollahian berbicara tentang genosida terhadap puluhan ribu perempuan dan anak-anak Palestina,

terutama setelah ditemukannya kuburan massal orang-orang yang sakit dan terluka serta staf medis di sekitar Rumah Sakit Nasser di Jalur Gaza.

“Kita tidak bisa menyembunyikan kebencian yang dirasakan dunia terhadap rezim Israel dan mereka yang mendukungnya,” ujarnya. 

Diplomat terkemuka Iran tersebut menekankan Gedung Putih harus segera berhenti mendukung kejahatan perang rezim Israel, dan dimintai pertanggungjawaban.

Ketika protes anti-Israel menyebar di kampus-kampus, polisi telah menahan ratusan demonstran di beberapa lokasi di AS.

Sejak Israel memulai perang pada tanggal 7 Oktober, Amerika Serikat telah memberikan dukungan militer dan intelijen sepenuhnya.

Selain itu, Washington telah menolak berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut diakhirinya serangan militer kejam yang telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Presiden Joe Biden, seperti banyak anggota Kongres lainnya dan kelompok fanatik pro-Israel, menuduh para mahasiswa yang memprotes kejahatan anti-Semitisme Israel.

 

Presiden Iran Janji Akan Lenyapkan Israel Beserta Isinya, Serangan IRGC Akan Mengakhiri Rezim Zionis

Presiden Iran, Ebrahim Raisi berjanji akan menyelapkan Israel berserta isinya jika negara itu masih mencoba mengganggu dan melakukan serangan terhadap Iran.

Ia tak segan-segan memerintahkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk mengakhiri rezim Zionis yang dipimpin Benjamin Netanyahu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved