Perang Iran vs Israel

Kampanye ‘Retakkan Tulang Zionis’ Menggema di Seluruh Dunia, Kemlu Iran: AS Tidak Memiliki Moral

“Siapa pun yang masih berada di bawah pilar-pilar Israel yang rusak akan terkubur di bawah reruntuhan,” Jubir Kemlu Iran memperingatkan

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Kena Betancur/AFP
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel berbaris di luar Universitas Columbia di New York City pada 18 April 2024. Mahasiswa Yahudi di Universitas Columbia di New York City dalam bahaya seiring kerusuhan dan aksi anti-Israel di kampus tersebut. 

Hal itu diungkapkan Raisi dalam kunjungan ke Pakistan pada Selasa (23/4/2024).

“Serangan terhadap wilayah Iran akan membawa perubahan total dalam keadaan. Jika rezim Zionis sekali lagi melakukan kesalahan dan menyerang Iran, situasinya akan berbeda, dan apakah akan ada yang tersisa dari rezim ini,” ucap Raisi, IRNA melaporkan.

Ia mengatakan, serangan balik Iran terhadap Israel pada 13 April lalu sebagai balasan serangan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran, adalah cara Iran menghukum rezim Israel.

“Bangsa besar Iran menghukum rezim Zionis atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus, yang melanggar semua hukum internasional,” katanya.

Pada 13 April, Iran meluncurkan serangkaian rudal dan drone yang menargetkan Israel, dengan alasan sebagai pembalasan atas serangan mematikan Israel di kompleks kedutaan besarnya di Damaskus pada tanggal 1 April.

lihat fotoPresiden Terpiih Iran, Ebrahim Raisi
Presiden Terpiih Iran, Ebrahim Raisi

New York Times melaporan bahwa rencana pembalasan awal Israel terhadap Iran mencakup serangan balasan yang lebih luas terhadap sasaran militer, termasuk di dekat Teheran.

“Serangan yang luas dan merusak seperti itu akan lebih sulit diabaikan oleh Iran, sehingga meningkatkan kemungkinan serangan balik yang kuat dari Iran,” kata surat kabar itu.

Israel belum secara resmi mengakui tanggung jawab atas serangan balasan tersebut, meskipun beberapa pejabat telah menyatakan bertanggung jawab.

Pada awal bulan ini, Raisi mengatakan dalam percakapan dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' Al Sudani bahwa Israel akan membayar “harga yang mahal” untuk serangan di Damaskus dan juga membahas kematian Mayjen IRGC Muhammad Reza Zahedi.

Dalam pidatonya, Raisi mengatakan bahwa Iran dan Pakistan memiliki pandangan yang sama dalam“membela rakyat Palestina yang tertindas.

Ia menegaskan bahwa kebebasan rakyat di Gaza adalah prioritas utama Teheran.

Presiden Iran itu menekankan bahwa penyelesaian masalah rakyat Palestina bukan hanya masalah ummat Muslim dan kawasan, tapi juga seluruh dunia.

“Rakyat Iran dan Pakistan sama-sama membela bangsa Palestina yang tertindas. Iran akan terus membela perlawanan dan bangsa Palestina yang tertindas,” ungkapnya.

Presiden Iran juga menyerang negara-negara Barat karena mengklaim membela hak asasi manusia sementara Israel terus menyerang Gaza, di mana lebih dari 34.000 warga Palestina telah meninggal sejauh ini.

Dia juga menuduh Amerika Serikat menangkap puluhan mahasiswa di AS karena menghadiri protes pro-Palestina.

“Saat ini, pelanggar hak asasi manusia terbesar adalah orang Amerika dan Barat sebagai pendukung rezim Zionis dalam pembunuhan anak-anak dan genosida,”

“Pembebasan Quds adalah pertanyaan nomor satu umat manusia. Perlawanan masyarakat Gaza akan berujung pada pembebasan Quds Suci dan Palestina,” kata Raisi. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved