FISIP UIN Ar-Raniry Yudisium 37 Lulusan, Dekan Ingatkan Mahasiswa Hadapi Era 5.0

Dekan Muji Mulia mengingatkan kepada lulusan kampus tersebut untuk menghadapi new era society 5.0 di masa mendatang...

Penulis: Subur Dani | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Dekan FISIP UIN Ar-Raniry, Muji Mulia menyerahkan piagam penghargaan kepada lulusan terbaik, pada yudisium gelombang II tahun 2024, Selasa (14/5/2024).  

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh meyudisium sebanyak 37 lulusan di kampus itu, Selasa (14/5/2024). Prosesi yudisium itu dipimpin oleh Dekan FISIP, Muji Mulia dan dihadiri civitas akademika lainnya.

Dalam laporannya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan FISIP UIN Ar-Raniry, Eka Januar mengatakan, FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh saat ini memliki dua program studi, yakni Prodi Ilmu Politik (IPOL) dan Prodi Ilmu Administrasi Negara (IAN), dan yudisium kali ini masing-masing IPOL meluluskan 12 orang dan IAN sebanyak 25 orang.

Eka menyebutkan, dari 37 lulusan, 20 di antaranya lulus dengan predikat istimewa, 16 orang meraih predikat sangat memuaskan dan satu orang lulus dengan predikat memuaskan. 

Sementara Dekan Muji Mulia mengingatkan kepada lulusan kampus tersebut untuk menghadapi new era society 5.0 di masa mendatang. Setidaknya ada tiga hal penting untuk mempersiapkannya, pertama human capital, social capital dan spiritual capital.

“Dengan raihan gelar Sarjana ini, satu kebanggaan sekaligus beban tanggung jawab yang dipikul telah selesai. Namun pada sisi lain, persaingan di tengah masyarakat semakin besar, persaingan kerja yang semakin ketat, di new era society 5.0, yang merupakan era digitalisasi, dimana dibutuhkan persaingan inovasi dan keahlian manusia,” ujarnya.

Muji Mulia membagikan kata kunci untuk mengantisipasi hal tersebut, di antaranya ada tiga hal yang akan menjadi modal dalam menghadapinya, pertama human capital, yaitu nilai-nilai kemanusian diasah dan dimunculkan seperti pemahaman terhadap berbagai ilmu, kematangan berpikir dan bersikap, ini didapatkan sejak di bangku sekolah hingga sarjana.

Selanjutnya, kedua adalah sosial capital, merupakan bagaimana meningkatkan kemampuan dalam memperluas jaringan, di era ini sangat mudah dalam memperluas jejaring dan membangun relasi dengan berbagai pihak, dan yang ketiga disebut spiritual capital, ini merupakan tingkatan dan asah kesadaran spiritual manusia dengan sang pencipta sebagai pemilik dan penentu rezeki makhluknya.

“Kesadaran spiritual ini sebagai fondasi penting bagi kesuksesan seseorang. Wujud dari kesadaran spiritual akan melahirkan pribadi yang jujur, amanah, disiplin, tangguh dan ulet dalam bekerja, tegar dan tahan terhadap semua bentuk ujian, tantangan dan tidak pantang menyerah,” ucapnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved