Helikopter Presiden Iran Jatuh
Belarus Salahkan AS Atas Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran: Mereka Sejahat Itu
Ia mengungkapkan, penyebab jatuhnya helikopter tersebut karena Iran mengalami kesulitan dalam memelihara dan memperoleh suku cadang helikopter.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Belarus Salahkan AS Atas Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran: Mereka Sejahat Itu
SERAMBINEWS.COM – Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko angkat bicara terakit jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran.
Lukashenko menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas peristiwa itu.
Ia mengungkapkan, penyebab jatuhnya helikopter tersebut karena Iran mengalami kesulitan dalam memelihara dan memperoleh suku cadang helikopter.
“Sebagai individu, bukan sebagai presiden, saya dapat mengatakan bahwa tindakan Amerika adalah penyebab tragedi tersebut,” kata Lukashenko, saat konferensi pers dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (24/5/2024).
Ketidakmampuan Iran dalam memperoleh suku cadang helikopter itu karena sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Iran.
“AS tidak berhak menjatuhkan sanksi terhadap kapal, pesawat, dan helikopter yang mengangkut orang,”
“Mereka melarang perusahaan memelihara helikopter yang membawa Presiden Iran. Ini adalah kesalahan Amerika,” tambah Lukashenko.

Lukashenko mencatat bahwa AS juga menjatuhkan sanksi serupa terhadap Belarus, pada pesawat yang digunakan Belalrus untuk mengangkut presiden.
Pada Jumat (24/5/2024), Putin datang ke ibu kota Belarusia, untuk membahas latihan nuklir tahap kedua yang melibatkan Belarus.
Putin mencatat, selain helikopter yang membawa Raisi yang jatuh, dua helikopter tersisa yang ikut bersama mereka mendarat dengan selamat, adalah helikopter buatan Rusia.
“Helikopter buatan Rusia melewati perjalanan tanpa kendala, juga pada jalur penerbangan tersebut,” kata Putin.
Tidak jelas mengapa Raisi dan para pejabat senior memilih untuk menggunakan helikopter Bell 212 rancangan Amerika daripada helikopter Rusia.
Lukashenko menyatakan harapannya bahwa Iran akan mengklarifikasi apa yang terjadi dalam kecelakaan itu.
Lukashenko menggambarkan Presiden Iran Raisi sebagai orang baik yang melakukan dialog nuklir secara jujur dan jujur, peduli terhadap pembangunan negara dan melindungi kepentingan rakyat Iran.
6 Fakta soal Helikopter Buatan AS yang menewaskan Presiden Iran
Helikopter dalam kecelakaan yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Minggu (19/5/2024), ternyata buatan Amerika Serikat (AS).
Helikopter Bell 212 tersebut diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat, Textron Inc.
Helikopter model ini diperkenalkan pada 1968 selama Perang Vietnam dan terakhir kali diproduksi pada 1998.
Berikut adalah beberapa fakta tentang Helikopter Bell 212 yang bisa Anda ketahui:
1. Helikopter berusia puluhan tahun
Mulai digunakan pada 1971, helikopter sipil ini memiliki versi militer yang dikenal sebagai Twin Huey, yang digunakan oleh pasukan AS selama konflik Vietnam.
Salah satu variannya, yakni Huey UH-1 Iroquois, sempat terkenal dalam sebuah adegan ikonik dalam film "Apocalypse Now" di mana pasukan AS memainkan lagu "The Ride of the Valkyrie" karya Richard Wagner dengan pengeras suara saat melakukan penyerbuan ke sebuah desa di Vietnam.
2. Bisa angkut 13 penumpang dan terbang 250 km/jam
Bell 212 dapat mengangkut 13 penumpang ditambah dua pilot dan terbang dengan kecepatan lebih dari 250 kilometer (156 mil) per jam, dengan jarak tempuh lebih dari 400 kilometer.
Helikopter ini memiliki baling-baling dua bilah dan dilengkapi dengan dua mesin Pratt dan Whitney masing-masing berkekuatan 900 tenaga kuda.
3. Pertama kali diproduksi di Texas, AS
Helikopter Bell 212 pertama kali diproduksi di Fort Worth, Texas.
Pada 1988, produksi kemudian dipindahkan ke Mirabel, di luar Montreal, hingga 1998 atau tahun terakhir pembuatannya.
Sebagaimana dilansir Kantor berita AFP, helikopter ini juga dibuat di bawah lisensi di Italia oleh Agusta.
Pada tahun lalu, 704 Bell 212 atau Bell 412 -versi empat bilahnya- masih digunakan oleh angkatan bersenjata di sejumlah negara.
Menurut laporan tahunan terbaru dari publikasi industri penerbangan FlightGlobal, itu termasuk di Angola, Argentina, Maroko, Turkite, dan Zambia.
4. Tak punya transponder
Helikopter yang jatuh dan menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, tidak dilengkapi transponder atau dimatikan.
Ini menurut penyelidikan awal oleh kelompok penyelamat Turkiye yang menemukan puing-puing helikopter.
Menteri Transportasi Turkiyre Abdulkadir Uraloglu, mengatakan setelah mendengar berita kecelakaan itu, pihak berwenang Turkiye telah memeriksa sinyal dari transponder helikopter yang menyiarkan informasi ketinggian dan lokasi.
“Tapi sayangnya, menurut kami kemungkinan besar sistem transponder dimatikan atau helikopter tidak memilikinya,” ujarnya, dilansir dari Guardian.
5. Terbang di bawah sanksi
Pada 2023, Iran mengoperasikan 10 helikopter Bell 212.
Menurut FlightGlobal, dua helikopter di antaranya digunakan oleh angkatan udara dan sisanya oleh angkatan laut.
Teheran merupakan klien penting bagi industri pesawat terbang sipil dan militer Amerika Serikat di bawah Shah Iran, sekutu dekat AS, hingga penggulingannya oleh revolusi Islam pada 1979.
Iran telah berusaha untuk mempertahankan armadanya yang sudah tua untuk tetap mengudara meskipun ada sanksi AS yang membuat Teheran sangat sulit untuk mendapatkan suku cadang.
Negara ini masih memiliki sekitar 40 jet tempur F-14 Tomcat, yang menjadi terkenal dalam film Tom Cruise "Top Gun" pada tahun 1980-an dan telah digunakan oleh Angkatan Udara AS selama dua dekade.
Iran juga memiliki sejumlah pesawat tempur F5, yang dibeli dari Amerika Serikat empat dekade lalu dan pertama kali digunakan 60 tahun yang lalu.
6. Bell masih produksi helikopter
Perusahaan Bell, yang didirikan pada 1935 dan menjadi anak perusahaan dari grup industri Textron (perusahaan AS) pada 1960, masih memproduksi helikopter.
Perusahaan ini membanggakan diri karena menjadi yang pertama mengesahkan helikopter yang ditujukan untuk penggunaan sipil, pada 1946.
Setahun kemudian, sebuah pesawat eksperimental Bell X-1 yang dikemudikan Chuck Yeager menjadi orang pertama yang melampaui kecepatan suara pada 1947.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Belarus
Aleksandr Lukashenko
Amerika Serikat
helikopter
Presiden Iran
Ebrahim Raisi
Serambi Indonesia
Serambinews
Putin Sampaikan Belasungkawa, Sebut Raisi sebagai Teman Sejati Rusia |
![]() |
---|
Hamas, Houthi dan Hizbullah Berduka atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi: Cobaan Berat |
![]() |
---|
Presiden Iran dan Seluruh Peumpang Tewas Kecelakaan Helikopter: Jasad Terbakar |
![]() |
---|
Media Iran: Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Iran Dinyatakan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter |
![]() |
---|
Tim Penyelamat Telah Mencapai Lokasi Jatuhnya Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.