Berita Banda Aceh

Aceh Berpotensi Cuaca Ekstrem Suhu Capai 36 Derajat Celcius

“Masyarakat diimbau membuka lahan dengan cara membakar karena akan berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan.” MUHAMMAD RAFLI, Forecaster on Duty B

Editor: mufti
SHUTTERSTOCK/VladisChern
Ilustrasi cuaca panas 

“Masyarakat diimbau membuka lahan dengan cara membakar karena akan berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan.” MUHAMMAD RAFLI, Forecaster on Duty BMKG Kelas I SIM

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) mengeluarkan peringatan dini akan potensi cuaca ekstrem berupa suhu panas yang akan melanda wilayah Aceh.

Forecaster on Duty BMKG Kelas I SIM, Muhammad Rafli, mengatakan, saat ini rerata suhu di Aceh berkisar antara 32-34 derajat celcius. Namun, suhu panas di Aceh yang dipantau oleh BMKG pada Rabu (29/5/2024) di wilayah Banda Aceh dan Sabang mencapai 35-36 derajat celcius.

“Memang saat ini untuk kondisi ekstrem belum, akan dikatakan kondisi ekstrem jika sudah menyentuh 37-38 derajat celcius. Namun potensi suhu panas itu berpotensi terjadi pada Juni dan Juli 2024,” kata Rafli kepada Serambi, Kamis (30/5/2024).

Dia mengatakan, dampak cuaca panas dapat menimbulkan titik panas/hotspot yang menjadi potensi kebakaran khususnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Ia juga mengimbau agar masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan terutama pada siang hari. Kondisi cuaca yang cukup panas ini juga rentan terhadap kesehatan. Ia meminta agar masyarakat mengurangi aktivitas diluar dan apabila beraktivitas diluar ruangan agar memakai tabir surya/sunscreen. 

"Selain itu juga masyarakat diimbau agar tidak membakar sampah sembarang, membuka lahan dengan cara membakar karena akan berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya.

Cuaca panas itu sendiri disebabkan karena provinsi Aceh sudah memasuki musim kemarau dan masuknya massa udara panas ke wilayah Indonesia. 

Saat ini, kata Rafli, terpantau titik panas di beberapa wilayah seperti Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil. 

"Masyarakat diharap jangan membuang sampah mudah terbakar secara sembarangan karena dapat menimbulkan api yang mudah menyambar ataupun melakukan pembukaan lahan dengan pembakaran,” pungkasnya.(iw)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved