Breaking News

4 Fakta Kecubung, Buah yang Bikin 2 Orang di Banjarmasin Tewas dan 44 Dirawat di RSJ

Tanaman kecubung dikenal memiliki efek halusinasi, sehingga sering disalahgunakan oleh masyarakat.

Editor: Amirullah
Instagram
Campur Miras dengan Kecubung, 2 Remaja di Kalimantan Selatan Tewas, 44 Dirawat di RSJ Gegara Aneh 

SERAMBINEWS.COM - Berikut fakta-fakta buah kecubung.

Tanaman kecubung dikenal memiliki efek halusinasi, sehingga sering disalahgunakan oleh masyarakat.

Penggunaan kecubung untuk mendapatkan efek halusinasi ini menjadi perbincangan di media sosial.

Salah satu unggahan yang menyoroti hal ini berasal dari akun Twitter @majelislucutwt pada Senin (8/7/2024).

Unggahan tersebut menampilkan tangkapan layar komentar warganet dan foto tanaman kecubung, di mana beberapa warganet menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi tanaman tersebut mengalami halusinasi.

"Teman saya makan ini, tiga hari keliling rumah sambil ngomong 'laibaikalloh humalabaik'," tulis sebuah komentar dalam tangkapan layar tersebut.

Apakah kecubung memiliki efek berbahaya? Simak faktanya dihimpun dari Kompas.com.

Tanaman kecubung yang dapat memberikan efek halusinasi dan mabuk jika dikonsumsi secara langsung. (Sumber: Kompas.com)
Tanaman kecubung yang dapat memberikan efek halusinasi dan mabuk jika dikonsumsi secara langsung. (Sumber: Kompas.com) (Via Kompas.com)

Efek Halusinasi

Konsumsi kecubung memang bisa menyebabkan halusinasi dan efek samping lainnya.

Sebab, kecubung atau Datura metel mengandung senyawa kimia beracun seperti alkaloid tropane.

Efek Samping Kecubung

Beberapa efek samping dari mengonsumsi kecubung, antara lain:

1. Halusinasi dan Delirium: Kecubung dapat menyebabkan halusinasi intens, baik visual maupun auditorik, serta kebingungan mental

2. Gangguan Sistem Saraf: Senyawa dalam kecubung dapat memengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan kebingungan, disorientasi, agitasi, dan perilaku agresif

3. Gangguan Penglihatan: Kecubung dapat menyebabkan pupil melebar (midriasis), penglihatan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya

4. Mulut Kering dan Kesulitan Menelan: Efek antikolinergik dari alkaloid tropane dapat menyebabkan mulut kering, kesulitan menelan, dan berkurangnya produksi air liur

5. Gangguan Sistem Kardiovaskular: Kecubung dapat meningkatkan denyut jantung (takikardia) dan tekanan darah

6. Kesulitan Buang Air Kecil: Kecubung dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil atau retensi urine

7. Gangguan Pernapasan hingga Kematian: Dalam dosis tinggi, kecubung dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau gagal napas, yang bisa berakibat fatal.

Meski demikian, efek kecubung bisa sangat bervariasi tergantung pada individu, jumlah yang dikonsumsi, dan bentuk konsumsi (daun, bunga, biji, atau ekstrak).

Faktor yang Mempengaruhi Efek Kecubung

Beberapa faktor yang memengaruhi efek kecubung pada tubuh adalah:

1. Konsentrasi Alkaloid: Kandungan alkaloid tropane dalam kecubung bervariasi tergantung pada jenis tanaman, bagian yang dikonsumsi, dan kondisi pertumbuhan. Biji biasanya memiliki konsentrasi lebih tinggi.

2. Metode Konsumsi: Konsumsi kecubung dalam bentuk mentah, teh, atau dirokok akan memberikan kecepatan dan intensitas efek yang berbeda. Efek biasanya dirasakan dalam waktu 30 menit hingga beberapa jam setelah konsumsi.

3. Kondisi Pengguna: Orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat lain mungkin merasakan efek lebih cepat atau lebih parah.

Dosis kecil kecubung bisa menyebabkan efek samping serius.

Efek dari Berbagai Dosis Kecubung

1. Dosis Rendah hingga Sedang: Mengonsumsi beberapa biji kecubung (misalnya 1-3 biji) atau sejumlah kecil daun atau bunga bisa mulai menunjukkan efek dalam 30-60 menit, dengan puncak efek terjadi dalam 2-3 jam.

2. Dosis Tinggi: Mengonsumsi lebih banyak biji atau sejumlah besar bagian tanaman lainnya dapat menyebabkan efek lebih cepat dan lebih parah, sering kali dalam waktu kurang dari satu jam, dengan risiko tinggi efek samping berbahaya.

Efek dari konsumsi kecubung dapat berlangsung selama 24-48 jam, tergantung pada dosis dan sensitivitas individu.

Dalam kasus keracunan berat, efek dapat berlangsung lebih lama dan memerlukan perawatan medis intensif.

Gejala awal yang akan muncul setelah mengonsumsi kecubung, seperti mulut kering, pupil melebar, peningkatan denyut jantung, dan halusinasi.

Kasus Mabuk Kecubung Berujung Maut di Banjarmasin

Mabuk kecubung menewaskan dua orang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kedua korban diketahui mencampur kecubung dengan alkohol dan obat-obatan.

Meskipun sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, nyawa keduanya tidak tertolong.

"Pasien laki-laki meninggal dunia pada Jumat tanggal 5 Juli 2024 dan yang wanita pada Selasa pagi tanggal 9 Juli 2024," kata Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy.

Yuddy menjelaskan bahwa fenomena mabuk kecubung di Banjarmasin merupakan masalah serius.

Saat ini, RSJ Sambang Lihum merawat 35 pasien yang diduga mengonsumsi kecubung. Pasien-pasien tersebut mengalami gangguan mental dengan kondisi bervariasi dari ringan hingga akut.

Namun, rata-rata kondisi pasien masih belum bisa diajak berkomunikasi secara normal.

"Penjelasan mereka masih bisa berubah-ubah karena masih ada efek halusinasinya," ujarnya.

Kepala Kepolisian Resort Kota Banjarmasin, Kombes Cuncun Kurniadi, mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi kecubung karena dapat menyebabkan gangguan mental sementara atau permanen.

"Hindari mengonsumsi tanaman kecubung yang tidak seharusnya dikonsumsi sembarangan," ujar Cuncun kepada wartawan, Rabu (10/7/2024).

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Selatan, Brigjen Pol Wisnu Andayana, menambahkan bahwa meskipun kecubung belum masuk dalam golongan narkotika menurut undang-undang, tanaman ini termasuk dalam golongan zat psikoaktif baru atau new psychoactive substance (NPS).

Wisnu mengimbau warga untuk melaporkan korban atau pengguna kecubung ke BNN Kalimantan Selatan untuk mendapatkan perawatan medis.

"Mereka bisa mendapat perawatan medis seperti rehab jalan atau inap. Sementara bagi pengedar kecubung saat ini belum ada pasal pidananya dari undang-undang yang sekarang," tandasnya.

"Diimbau seluruh masyarakat untuk menjauhi bahaya narkotika dan psikotropika," tambah Wisnu.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)


Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com

Baca juga: Ingin Ajak Anak Bertemu Ayahnya, Inara Rusli Berikan Syarat Khusus ke Virgoun

Baca juga: Akibat Kehabisan Bahan Bakar Kapal dan 7 Nelayan Aceh Timur Terdampar ke Myanmar

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved