Korban Meninggal Longsor Tambang Emas Gorontalo Bertambah Jadi 26 Orang, 19 Masih Hilang
Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia dalam bencana longsor yang terjadi di kawasan pertambangan emas tradisional itu berjumlah 26 orang.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi 3 korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Desa Tulabolo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Jumat (12/7/2024).
Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia dalam bencana longsor yang terjadi di kawasan pertambangan emas tradisional itu berjumlah 26 orang.
“Tim SAR tabungan yang berada di lokasi longsor titik bor 1 bahwa tim telah menemukan 3 jenazah yang belum teridentifikasi. Korban meninggal Dunia bertambah 3 menjadi 26 orang,” Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto dalam siaran pers Basarnas RI, Jumat (12/7/2024).
Menurut Heriyanto, 3 jenazah yang sudah dievakuasi itu langsung dibawa menggunakan Helikopter dari Baharkam Polri, untuk diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara di Gorontalo.
Basarnas mencatat masih ada 19 korban yang hilang dalam bencana tanah longsor tersebut dan akan terus dicari oleh tim gabungan.
“Dalam pencarian masih ada19 orang. Dan terkonfirmasi hingga hari ini korban selamat bertambah 135 orang jadi total yang selamat 280 orang,” kata Heriyanto.
Bencana longsor terjadi di kawasan pertambangan emas tradisional di Desa Tulabolo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Minggu (7/7/2024).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, longsor disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Provinsi Gorontalo sejak Sabtu (6/7/2024) sore.
BNPB mengimbau warga untuk mewaspadai bencana longsor susulan, khususnya di wilayah Kabupaten Bone Bolango.
Baca juga: Detik-detik Longsor Tambang Emas di Gorontalo yang Tewaskan 23 Orang, Banyak Teriakan Minta Tolong
Nandar Andalkan Aroma Parfum saat Mencari Sang Ayah di Lokasi Longsor Tambang Emas Gorontalo
Nandar Sunandar, rela naik turun lokasi tanah longsor di di area tambang emas Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo demi mencari jenazah ayahnya. Sudah lima hari Nandar Sunandar tersebut berada di lokasi longsor.
Ia mencari keberadaan ayahnya, Muhamad Akuba dengan mengandalkan bau parfum khas yang selalu digunakan sang ayah. Menurut Nandar, pernah suatu hari ia mencium aroma parfum sang ayah di salah satu titik .
"Saya sempat mencium bau parfum ayah saya di lokasi dan saya sangat tahu sekali itu ciri khas wanginya. Tidak pernah ganti parfum," kata Nandar, Kamis (11/7/2024).
Saat itu Nandar menggali secara manual lokasi bau parfum sang ayah, namun jasad Muhamad Akuba tak juga ditemukan.
"Digali lagi tidak ada, berikut lagi orang gali tidak ada. Jadi selama ini kami mencari berdasarkan bau," jelasnya.
Bahkan selama pencarian di lokasi longsor, Nandar memakai pake baju dan jaket ayahnya.
"Saya pakai ini pak, selama mencari ayah saya," ucapnya.
Menurutnya sebelum meninggal, almarhum tidak memberikan tanda-tanda apapun.H anya saja waktu hari raya kurban, dia sempat menangis saat memegang tangan ayahnya.
"Waktu saya salaman, saya keluarkan air mata. Saya juga tidak tau kenapa bisa seperti itu. Nanti itu. Sebelumnya saya tidak pernah mengalami seperti ini," jelasnya.
Kata Nandar, ayahnya sudah 30 tahun lebih menjadi sebagai seorang penambang untuk menghidupi keluarganya.
Karena itu ia sangat berharap jenazah sang ayah bisa ditemukan.
"Saya berharap untuk penggalian korban, sisirlah dari sudut baru ke tengah, sesedikit pasti ditemukan," katanya.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas akibat Longsor Tambang Emas Gorontalo Bertambah Jadi 23 Orang, 35 Masih Hilang
Terpisah, , anggota TNI Pratu Fikran yang turun membantu pencarian korban longsor di tambang emas Gorontalo megungkapkan kondisi lokasi bencana longsor.
Ia bersama tim baru selesai melakukan pergantian tim untuk masuk ke lokasi tambang yang terjadi longsor.
Dengan sepatu yang masih penuh lumpur, Fikran mengatakan dirinya sudah 24 jam melakukan pencarian di lokasi longsor.
"Masuk kemarin pagi. Ini sudah pergantian, karena kami ada dua tim," ungkapnya.
Ia bercerita bahwa harus menempuh perjalanan sekitar enam jam untuk sampai ke lokasi. Perjalanan tersebut dilakukan tanpa kendaraan.
"Jalan kaki sekitar enam jam. Kemarin berangkat pukul 09.00 Wita, tiba di lokasi hampir pukul 16.00 Wita," tuturnya.
Perjalanan kaki terpaksa dilakukan karena akses kendaraan ke lokasi yang sangat buruk.
Sejak melakukan pencarian, Fikran bersama timnya menemukan tiga jenazah.
"Kalau dari kemarin kami temukan tiga jenazah. Ada yang 40 tahun dan juga 17 tahun" ucapnya.
Ketiga jenazah tersebut ditemukan saat mereka melakukan pencarian selama lima jam.
Fikran mengatakan selama melakukan pencarian, dirinya bersama tim harus menahan bau busuk yang sangat menyengat.
"Kami pada saat melakukan pencarian kan tak diberikan masker. Logistik juga belum masuk, jadi memang bau busuknya sampai di kepala," ujarnya lagi.
Dengan menggunakan alat seadanya, Fikran bersama tim kemudian bertahan hingga sore hari.
Selama melakukan pencarian, ia mengatakan kendala terbesar karena keterbatasan alat.
"Kami hanya pakai alat seadanya. Sedangkan longsor benar-benar parah, ini kesulitannya," tegas dia
Baca juga: Golkar Aceh Barat Usulkan Tiga Nama sebagai Calon Pimpinan DPRK
Baca juga: USK Pacu Peningkatan SDM AI, Beri Beasiswa Bagi Calon Magister Prodi S2 Kecerdasan Buatan di FMIPA
Baca juga: Pasien Mabuk Kecubung Bertambah Jadi 47 Orang, Ada yang Diisolasi di RSJ karena Sering Mengamuk
Kompas.com dengan judul "Update Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo: 26 Orang Meninggal, 19 Masih Hilang"
dan
TribunManado.co.id dengan judul Kisah Nandar Sunandar, 5 Hari Cari Jenazah Ayah di Lokasi Longsor Gorontalo, Bermodalkan Bau Parfum
Pemuda Penyuka Sesama Jenis Ditangkap, Lakukan Ini ke Pelajar SMA, Modus Ajak Korban Main ke Kosan |
![]() |
---|
Sosok R, Otak Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Residivis, Janjikan Rp100 Juta ke Temannya |
![]() |
---|
VIDEO - Seluruh Korban Perahu Karam di Aceh Tamiang Ditemukan Meninggal |
![]() |
---|
Al- Farlaky Melayat Korban Pembunuhan di Aceh Timur, Ingatkan Bahaya Judi Online |
![]() |
---|
Motif Pembunuhan 5 Orang Sekeluarga di Indramayu, Bermula Sewa Mobil, Bayi Ditenggelamkan Dalam Bak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.