Jelang Spanyol vs Inggris, Rocafonda Kota Kelahiran Lamine Yamal Bersiap Menuju Pertandingan Final

Lukisan itu dikelilingi oleh bendera Maroko (negara asal ayahnya), dan Guinea Khatulistiwa (negara asal sang ibu) serta bendera Spanyol, tempat ia dilahirkan.

Ada perpaduan budaya di sini.

Di café El Cordobes, sebuah warkop lokal dengan sentuhan Andalusia, dekorasinya meniru teras khas Cordoba; ubin putih dengan pinggiran biru dan jendela berisi bunga berwarna-warni. Di tempat itu tergantung kaos Barca miliknya Yamal yang dibingkai.

Pemilik cafe, Juan Carlos Serrano, telah buka usaha ini sejak 30 tahun yang lalu.

Selama 10 tahun terakhir, ayah Yamal, Mounir Nasraoui, menjadi pengunjung tetapnya.

“Kami semua saling kenal dan sering bertemu di lingkungan sekitar sini,” kata Serrano.

“Mounir sering mengajak Lamine (Yamal) main bola di lapangan beton di sebelah sini, sejak dia berusia sekitar enam tahun. Dia selalu bawa sandwich kesukaannya yang dibuatkan sang nenek. Yamal sangat dekat dengan neneknya,” lanjut Serrano.

“Kami selalu mengatakan Yamal akan berhasil satu hari nanti. Dan kini kita lihat dia tumbuh sangat cepat,” urai dia.

“Di usianya yang baru 16 tahun, tetapi telah memiliki beban (tekanan) sebesar ini dengan Barca dan tim nasional. Tapi dia terlihat sangat kuat menahan aneka tekanan itu. Dia sungguh anak lelaki istimewa, teladan bagi semua anak di lingkungan ini,” ulas Serrano kagum.

“Kehidupan mereka sederhana. Keluarga Yamal terkadang bahkan tidak mampu bayar ongkos kereta api dan kami di sini membantu meringankan,” ungkapnya.

“Kini setelah profil penyerang Barcelona tersebut meledak, dikenal di mana-mana sebagai salah satu bintang sepak bola, ayahnya sangat ingin membalas budi lama,” kenang Serrano.

Serrano mengatakan, dia dan ayahnya Yamal sekarang seperti saudara.

Mereka sempat ketemuan untuk pamitan saat berangkat ke Stuttgart untuk menonton putranya bermain di perempatfinal melawan Jerman.

Begitulah, sebelum perhelatan Piala Eropa 2024, Spanyol tak begitu masuk favorit.

Publik lebih melirik tim-tim seperti Inggris, Perancis, Portugal, dan tuan rumah Jerman untuk berada di partai final.

Tak disangka, Spanyol mampu meruntuhkan prediksi.

Hal itu tak lepas dari terobosan Luis de la Fuente dengan talenta mudanya.

Akankah Spanyol yang juara, ataupun Inggris akan berjaya?

Selamat menonton!!!(*)