Berita Pidie Jaya

Ini Tanggapan Ketua DPD Golkar Pidie Jaya soal Pengunduran Diri Airlangga Hartarto & Calon Pengganti

Lantas bagaimana tanggapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), Khalid SPdI, terkait pengunduran diri Airlangga H

Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Pribadi 
Ketua DPD II Golkar Pidie Jaya, Khalid SPdI 

Lantas bagaimana tanggapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), Khalid SPdI, terkait pengunduran diri Airlangga Hartarto ini? 

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya 

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Politisi senior, Airlangga Hartarto, mengundurkan diri dari Ketua Umum atau Ketum Partai Golkar, Sabtu (10/8/2024). 

Tentu ini keputusan sangat mengejutkan berbagai pihak di Tanah Air. 

Lantas bagaimana tanggapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), Khalid SPdI, terkait pengunduran diri Airlangga Hartarto ini? 

"Kami sangat menghargai sikap terbuka Bapak Airlangga Hartarto sebagaimana yang disampaikan dalam konferensi pers di tingkat DPP. 

Tentu pengunduran diri itu merupakan hak personal beliau," kata Khalid menjawab Serambinews.com, Senin (12/8/2024).

Khalid mengatakan kemungkinan pengunduran Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar agar lebih fokus menjalankan tugas sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang  Perekonomian. 

Baca juga: Terungkap, Harta Kekayaan Airlangga Hartarto yang Mundur dari Ketua Umum Golkar

Ditanya siapa calon pengganti Airlangga Hartarto yang didukung DPD II Kabupaten Pijay, misalnya apakah Bahlil atau Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut bakl maju sebagai pengganti menjadi Ketua Umum Golkar

Khalid memastikan pihaknya tak memikirkan ke arah itu. 

"Jadi persoalan ini akan ditentukan oleh pihak DPP sesuai mekanisme," jawabnya diplomatis. 

Profil 3 Calon Ketua Umum Partai Golkar Pengganti Airlangga Hartarto

Sebelumnya Serambinews.com memberitakan Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.

Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar pun mengemuka.

Baca juga: VIDEO Airlangga Berangkat ke IKN Usai Mundur dari Ketua Umum Golkar, Makan Malam Bersama Jokowi

Munaslub yang awalnya direncanakan digelar pada Desember 2024 akan dimajukan di Agustus 2024 bulan ini.

Setelah Airlangga mundur, Selasa (13/8/2024) besok, rencananya Partai Golkar akan menggelar rapat pleno menunjuk Plt Ketua Umum.

Sebanyak 13 wakil ketua umum Golkar berpeluang jadi Plt Ketua Umum.

Meskipun nama Wakil Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang mengemuka jadi Plt Ketua Umum.

Setelah itu pada Munaslub Golkar akhir Agustus 2024 akan diputuskan siapa Ketua Umum defenitif Partai Golkar yang akan menjabat lima tahun ke depan.

Sejauh ini ada tiga calon ketua umum Golkar yakni:

Baca juga: Airlangga Hartarto Mundur, Jokowi Diminta Jadi Ketum Golkar, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

1. Bahlil Lahadalia

Setelah Airlangga mundur dari ketum Golkar, nama Bahlil disebut-sebut sebagai kandidat kuat penggantinya.

Skenario ini muncul karena dianggap Bahlil 'dekat' dengan Presiden Jokowi.

Bahlil saat ini merupakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Lelaki kelahiran Maluku itu pernah menjadi sopir angkot pada masa SMA.

Dia kemudian merantau ke Jayapura untuk kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay. 

Saat itu dia aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sampai pernah menjabat Bendahara Umum Pengurus Besar HMI.

Baca juga: VIDEO - Jusuf Hamka Pilih Berhenti Jadi Kader Golkar, Usai Airlangga Tezalimi Sampai Mundur

Usai kuliah, Bahlil memulai bisnis. Dia kemudian terpilih sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019.

Bahlil pernah aktif menjadi kader Partai Golkar, tetapi mengundurkan diri pada 2009. Saat ini dia tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.

Dia mempunyai beragam bisnis yang berada di bawah naungan PT Rifa Capital Holding.

Bahlil kemudian terlibat dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.

Setelah itu, Jokowi mengangkat Bahlil sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019.

Bahlil merupakan salah satu menteri andalan Jokowi.

2. Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo mantan jurnalis dan pebisnis yang terjun ke politik melalui Partai Golkar.

Lelaki kelahiran 10 September 1962 itu adalah lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta, IM Newport Indonesia, Amerika Serikat.

Dia pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah Info Bisnis pada usia 29 tahun.

Bambang bergabung dengan Partai Golkar sejak 1980 melalui organisasi sayap Angkatan Muda Pembaharu Indonesia (AMPI).

Karier politiknya menanjak setelah terpilih menjadi anggota DPR pada 2009. Pada saat itu dia menjadu anggota panitia khusus kemelut dana talangan Bank Century.

Dia juga menjadi salah satu anggota DPR yang mengusung hak angket Bank Century kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bamsoet juga pernah menjabat Bendahara Umum DPP Partai Golkar pada 2015 sampai 2016.

Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPR pada 2018 sampai 2019, menggantikan Setya Novanto yang terlibat kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Kini Bamsoet menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024.

3. Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus Gumiwang Kartasasmita adalah adalah Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019—2024.

Dia merupakan anak kedua dari mantan menteri pada masa Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita.

Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di Pacific Western University, Amerika Serikat.

Setelah itu dia melanjutkan pendidikan magister dan doktor di Universitas Pasundan, Bandung, serta Program Studi Ilmu pemerintahan Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.

Agus memulai karier politik dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mewakili Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) pada 1997 sampai 1999.

Dia kemudian bergabung dengan gerakan milenial (GEMA) Partai Golkar pada 2004-2009. Setelah itu Agus lolos menjadi anggota DPR dari Partai Golkar pada Pemilu 2009.

Agus lalu dilantik menjadi Menteri Sosial pada 24 Agustus 2018. Saat itu dia menggantikan Idrus Marham yang terlibat kasus suap PLTU.

Presiden Jokowi melantik Agus menjadi Menteri Perindustrian pada 23 Oktober 2019. Dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar. (*)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved