Jelang PON XXI
Atlet PON Aceh Berlatih di Luar Negeri
sebagian atlet Aceh di antaranya melakukan uji coba di luar negeri. Keputusan itu bukan tanpa alasan mengingat ketatnya persaingan.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Berbagai persiapan dilakukan atlet Aceh agar mendapatkan hasil maksimal dalam PON XXI Aceh-Sumut yang akan digelar sekitar tiga pekan lagi. Ada 818 atlet yang dipersiapkan untuk berlaga di pesta empat tahunan itu. Dalam pekan terakhir ini, latihan digelar semakin intensif. Bahkan, sebagian di antaranya melakukan uji coba di luar negeri. Keputusan itu bukan tanpa alasan mengingat ketatnya persaingan.
Sekretaris Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Aceh, Maszuwar menyatakan, bahwa tim pencak silat Aceh mengirimkan 23 atlet yang akan bertanding di berbagai kelas yang dipertandingkan. Atlet-atlet ini telah menjalani proses latihan intensif selama dua tahun terakhir, baik melalui program sentralisasi maupun desentralisasi yang diprakarsai oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh.
"Latihan telah dilakukan dalam waktu yang lama, sebagian besar atlet telah menjalani pembinaan oleh Pengprov sendiri. Kami berharap usaha yang telah dilakukan selama ini dapat membawa hasil yang diharapkan," ujar Maszuwar sebagaimana ditulis InfoPublik.
Selain latihan di dalam negeri, tim pencak silat Aceh juga telah mengikuti serangkaian uji coba di luar negeri. Pada 2023, para atlet sempat menjalani Training Camp (TC) selama tiga bulan di Brunei dan mengikuti uji coba di Malaysia pada Desember 2023. Hasil dari uji coba ini menjadi tolak ukur kesiapan para atlet.
Di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) terakhir pada Juli 2024, tim Pencak Silat Aceh berhasil meraih satu medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Hasil ini menjadi motivasi tambahan bagi para atlet untuk terus meningkatkan performa menjelang PON XXI.
"Pencak silat akan dipertandingkan di Sumatra Utara mulai 9 September 2024. Kami berharap dapat berkontribusi untuk mencapai target Aceh masuk 10 besar di PON kali ini," tambahnya.
Training Camp di Rusia
Sebanyak tiga atlet anggar dan dua atlet sambo dipastikan mengikuti Training Camp (TC) ke Rusia, tepatnya ke Kota Kazan, Ibu kota Republik Tatarstan. Latihan di Benua Eropa tersebut tindak lanjut kerja sama dengan Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al-Haytar dua tahun lalu.
"Tadi, Wali Nanggroe menyerahkan atlet binaan KONI Aceh kepada Pemerintah Republik Tatarstan yang diwakili oleh Wakil Menteri Olahraga setempat," lapor perwakilan KONI Aceh, Muhammad Amin kepada Serambi, tadi malam.
Menurut Amin, atlet dua cabang tersebut akan berlatih di sana hingga 30 Agustus 2024. "Rombongan kami tiba di Kazan pada Selasa (13/8) dini hari. Bersama kami juga ada Staf Khusus Wali Nanggroe, Dr Rafiq," sebutnya.
Rombongan dari Tanah Rencong berangkat dari Banda Aceh ke Kuala Lumpur (Malaysia), Shanghai (Cina), Moskow (Rusia), dan Kota Kazan. Penerbangan dari Moskow ke Kazan ditempuh dalam waktu dua jam.
Kecuali itu, khusus untuk cabang anggar juga melakukan pemusatan latihan ke Vietnam dan Singapura. Latihan terpadu jagoan atlet 'pedang' tersebut untuk mengejar target merebut dua medali emas. Sebab, pada PON 2021 di Papua, anggar Aceh berhasil meraih satu emas, dua perak, dan dua perunggu.(ran/sak)
Target 10 Besar
Sebelumnya, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak, menyebutkan, pihaknya menargetkan Aceh masuk pada posisi 10 besar, dari 38 provinsi peserta PON XXI 2024. Target tersebut sesuai dengan peningkatan prestasi yang dicapai sebelumnya, khususnya pada dua kali ajang PON.
Tahun 2016 di Jawa Barat, pada penyelenggaraan PON ke 19, Aceh untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil menduduki posisi 17, dengan raihan 8 emas, 7 perak, dan 9 perunggu. Selanjutnya pada PON ke 20 tahun 2021 di Papua, kembali berhasil menciptakan sejarah baru dengan raihan 11 emas, 7 perak, dan 11 perunggu.(ran/sak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.