Berita Subulussalam

Cuaca Ekstrem Landa Subulussalam, 1 Warga Kena Sambar Petir, Pembina IDI Bagikan Tips Hindari Bahaya

Usai tersambar petir, keluarga dan warga sekitar langsung memberikan pertolongan terhadap korban dengan cara menanam dalam lumpur.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Seorang warga Desa Pulo Kedep, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam ditanam dalam lumpur usai terkena sambaran petir saat hujan deras di daerah tersebut. Peristiwa sambaran petir terjadi Kamis (15/8/2024) sekitar pukul 16.30 WIB, tepat saat hujan deras melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya. 

Laporan Khalidin Umar Barat | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan terkadang diiringi angin kencang serta petir mulai melanda  Kota Subulussalam dan sekitarnya.

Selain ancaman banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, petir juga kerap membahayakan warga Kota Subulussalam seperti yang terjadi pada Kamis (15/8/2024) sore.

Amatan Serambinews.com, setiap cuaca ekstrem di Kota Subulussalam, selalu terdengar gemuruh petir yang menggelegar.

Selama ini, petir menjadi salah satu bencana paling menyeramkan bagi masyarakat Kota Subulussalam selain bencana banjir, longsor, maupun pohon tumbang.

Pasalnya, setrum alam ini bukan hanya merusak rumah atau benda lainnya, tapi acapkali menelan korban jiwa.

Contoh kasus, seorang warga Desa Pulo Kedep, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam jadi korban sambaran petir saat hujan deras melanda daerah tersebut.

Peristiwa sambaran petir itu terjadi pada Kamis (15/8/2024) sore sekitar pukul 16.30 WIB, tepat saat hujan deras melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya.

Informasi yang dihimpun Serambinews.com, korban sambaran petir berama Suwang (24), warga Desa Pulo Kedep, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Saat kejadian, korban sedang tidur di ruang tamu. 

Setahu bagaimana, tiba-tiba  tanpa diduga terjadi kilat dan dentuman petir menggelegar hingga mengenai tubuh korban.

Usai tersambar petir, keluarga dan warga sekitar langsung memberikan pertolongan terhadap korban dengan cara menanam dalam lumpur.

Upaya menanam korban sambaran petir dalam lumpur hingga menyisakan wajah adalah salah satu tradisi turun temurun di Kota Subulussalam.

Melumpuri orang yang terkena sambaran petir dipercaya cukup mujarab untuk menyelamatkan jiwa korban.

Hingga berita ini dikirim ke redaksi, korban dikabarkan sudah pulih kembali alias sehat setelah beberapa saat dilumpuri.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved