Aceh Barat

Gajah Liar Ancam Keselamatan Warga di Canggai Aceh Barat, Berkeliaran di Permukiman Malam Hari

“Satu ekor gajah liar jantan sudah memasuki perkampungan sejak Kamis malam dan hingga Jumat sore masih berada di kawasan...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Warga memperhatikan jejak gajah liar di belakang rumah warga yang merusak tanaman dan padi di persawahan warga di Desa Canggai, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (23/8/2024). 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Kehadiran gajah liar di Desa Canggai, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, semakin meresahkan warga.

Sejak Kamis malam hingga Jumat sore (23/8/2024), seekor gajah liar berkeliaran di perkampungan rumah dan persawahan warga, menimbulkan ketakutan dan ancaman terhadap keselamatan penduduk.

Keuchik Canggai, T Sulaiman, kepada Serambinews.com, Jumat (23/8/2024) mengatakan, bahwa situasi ini sudah berlangsung beberapa bulan terakhir dan semakin memburuk.

“Satu ekor gajah liar jantan sudah memasuki perkampungan sejak Kamis malam dan hingga Jumat sore masih berada di kawasan desa,” ungkap T Sulaiman.

Keberadaan gajah liar tersebut membuat warga merasa terancam, terutama karena satwa besar ini sering berada di sekitar rumah dan lahan pertanian.

Pada Jumat dini hari, gajah liar merusak padi, kelapa sawit, dan pohon pinang.

Dimana pada Jumat dini hari, seekor gajah liar berada di belakang rumah warga, dan mengarungi persawahan sepanjang 500 meter, sehingga padi warga yang sedang hijau rusak.

T Sulaiman juga mengkritik lambatnya respons dari pemerintah dan pihak terkait dalam menangani konflik antara manusia dan gajah liar ini. Ia menyatakan, bahwa warga sangat berharap pemerintah bisa segera menuntaskan masalah ini sebelum ada korban jiwa.

“Kami ingin merasa aman dan bebas dari ancaman gajah liar,” kata T Sulaiman.

Menanggapi situasi tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, T Ronal Nehdiansyah, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengerahkan delapan personel dari BPBD dan tim Conservation Response Unit (CRU), guna menangani masalah ini.

“Kami telah melakukan penggiringan gajah liar tersebut menjauh dari perkampungan warga,” jelas T Ronal.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya agar gajah tersebut tidak kembali mendekati pemukiman.

Pemerintah Aceh Barat, melalui BPBD, telah melibatkan CRU dalam penanganan masalah ini dengan menggunakan dana respons cepat. Diharapkan, tindakan ini dapat mengurangi ancaman yang dihadapi oleh warga dan memastikan keselamatan mereka dari bahaya gajah liar.

“Dengan langkah-langkah yang sedang diambil, diharapkan konflik ini dapat segera teratasi, dan warga Desa Canggai dapat kembali merasa aman dan nyaman di lingkungan mereka,” tutup Ronal.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved