Berita Aceh Utara

Jadi Akses Alat Berat Proyek Waduk Keureuto, Jalan Sepanjang 5 Km di Paya Bakong Rusak Parah

Kondisi jalan yang rusak tersebut meliputi dari mulai Desa Pucok Alue Seuleumak, kemudian Meunasah Lueng, dan Kampung Blang Pante dengan panjang 5 km.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Foto kiriman Mustafa
Jalan yang melintasi tiga desa dalam Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara rusak parah dan belum diperbaiki. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Warga Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara meminta perusahaan yang membangun Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Keureuto supaya segera memperbaiki jalan yang sudah rusak parah akibat pengangkutan material perusahaan tersebut.

PSN Waduk Keureuto yang berada di Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong tersebut mulai dibangun pada tahun 2015, setelah dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden RI, Jokowi pada 9 Maret 2015.

Kini waduk tersebut sudah hampir selesai pembangunannya dan dijadwalkan akan diresmikan Jokowi pada September 2024.

Artinya sudah delapan tahun perusahaan pekerja pembangunan Keureuto memanfaatkan jalan kawasan Paya Bakong untuk mengangkut material menggunakan berbagai jenis alat transportasi ke lokasi proyek.

Kondisi jalan yang rusak tersebut meliputi dari mulai Desa Pucok Alue Seuleumak, kemudian Meunasah Lueng, dan Kampung Blang Pante dengan panjang sekitar 5 kilometer (km).

“Informasinya proyek tersebut sudah hampir selesai, sehingga tidak digunakan lagi untuk mengangkut alat berat atau muatan besar. Karena itu warga minta supaya segera diperbaiki jalan tersebut,” ujar Mustafa Kamal, pemuda Paya Bakong kepada Serambinews.com, Selasa (3/9/2024).

Disebutkan dia, jalan rusak dan berlubang tersebut sudah bertahun-tahun belum juga diperbaiki.

Sehingga selama ini warga bersabar menunggu PSN tersebut selesai meskipun sulit melintasi jalan itu.

“Pembangunan Waduk Keureuto dilakukan perusahaan besar seperti PT Brantas Abipraya, PT Perapen, dan juga ada PT Pelita.

Mereka juga melintasi jalan yang rusak tersebut ketika membawa alat berat atau barang lainnya,” ujar Mustafa.

Hal serupa juga disampaikan Abdullah warga Paya Bakong.

Perbaikan jalan yang dilakukan oleh mereka hanya lingkup proyek mereka saja. Sedangkan jalan lalu lalang mereka belum diperbaiki.

Selain jalan yang rusak, aktivitas lalu-lalang mobil bawa barang material atau sejenisnya mengganggu warga dengan debu yang sangat parah.

Kondisi tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga yang tinggal di sekitar dan bagi pengguna jalan yang sedang melintas.

Warga berharap perusahaan yang berada di proyek tersebut bisa segera memperbaiki jalan yang rusak itu.

“Kita minta Pemkab Aceh Utara juga dapat menyampaikan persoalan tersebut kepada perusahaan itu, sehingga sebelum mereka pergi, jalan sudah diperbaiki,” ujar Abdullah.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved