PON 2024
Kanal Informasi Media Center PON Libatkan Jurnalis dari Organisasi Pers Terakreditasi Dewan Pers
Juru Bicara PON Aceh, Saifullah Abdulgani menyampaikan, untuk menunjang aktivitas Media Center PON wilayah Aceh, mereka berkolaborasi dengan...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pelaksanaan pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut sudah dimulai, meskipun pembukaan akan berlangsung 9 September mendatang.
Dalam rangka memaksimalkan publikasi dan penyebaran informasi kepada publik, Subid Media dan Broadcasting PB PON wilayah Aceh berkolaborasi dengan organisasi profesi jurnalis yang sudah terakreditasi Dewan Pers.
Juru Bicara PON Aceh, Saifullah Abdulgani menyampaikan, untuk menunjang aktivitas Media Center PON wilayah Aceh, mereka berkolaborasi dengan para jurnalis.
Nah, pihak Media Center PON Wilayah Aceh pun melibatkan organisasi profesi yang diakui oleh Dewan Pers, seperti Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Lalu, organisasi yang terakreditasi tersebut mengirimkan sejumlah nama wartawan/jurnalis untuk dilibatkan dalam Media Center PON.
"Kita bukan tidak melibatkan semua media atau pilih-pilih, tapi kita melibatkan organisasi profesi wartawan yang diakui Dewan Pers, lalu dari sana kita diberikan nama orang-orangnya. Meskipun ada juga organisasi profesi yang tidak mau terlibat secara formal," ujarnya.
Lalu, para jurnalis atau wartawan yang dilibatkan oleh organisasi profesi itu adalah mereka yang sudah lulus uji kompetensi wartawan.
"Jadi mereka bukan pekerja media center, tapi mereka tetap meliput seperti biasa di venue-venue PON untuk media masing-masing, tapi sambil memberikan kontribusi untuk Media Center Wilayah PON, untuk laporan ke PB PON," ujar pria yang disapa SAG ini.
Menurutnya, di organisasi profesi yang terlibat itu juga memiliki sangat banyak wartawan, tapi yang dikirim nama untuk berkolaborasi dengan Media Center hanya sebagian.
"Jadi di organisasi profesi itupun ga semuanya terlibat, tapi hanya sebagian. Sama seperti halnya dokter, di Aceh sangat banyak dokter, tapi yang terlibat di PON kan hanya sebagian," ujarnya.
Para jurnalis/wartawan/fotografer/videografer yang berkolaborasi dengan Media Center PON wilayah Aceh sudah diberikan materi dan arahan terkait teknis-teknis meliput saat PON.
Bahkan, pemateri yang dihadirkan juga dari kalangan senior pers. Para pemateri menjelaskan mulai etika, trik, isu yang menarik, momentum, dan angle berita.
Karena PON Wilayah Aceh memiliki puluhan cabang olahraga yang beragam, maka jurnalis harus diberikan gambaran dasar tentang ragam olahraga tersebut.
Ia juga menjelaskan, puluhan jurnalis di Aceh yang sudah dikeluarkan oleh id card oleh pihaknya, bukanlah bagian dari Media Center.
Namun, id card yang dikeluarkan itu untuk memudahkan jurnalis mengakses pertandingan di venue-venue PON.
Sebelumnya, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Azwardi, mengajak jurnalis peliputan kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut wilayah Aceh untuk memberitakan hal positif tentang Aceh.
Menurutnya peran media begitu penting untuk mengabarkan keunggulan yang dimiliki Aceh kepada para tamu ajang nasional itu.
Hal tersebut disampaikan Azwardi saat membuka workshop pers official PON XXI 2024 wilayah Aceh, di Hotel Grand Nanggroe, Senin (2/9/2024).
Azwardi mengatakan, pelaksanaan PON di Aceh juga menjadi momentum memperkenalkan Aceh kepada masyarkat dari seluruh Indonesia yang datang sebagai atlet, official maupun pejabat dari berbagai provinsi.
Azwardi mengatakan, pihaknya terus bekerja keras agar Aceh meraih 4 sukses sebagai tuan rumah. Keempat sukses tersebut adalah sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi dan sukses ekonomi.
"Suksesnya PON ini menjadi marwahnya orang Aceh, jadi kita harus siap sebagai tuan rumah," kata Azwardi.
Sementara itu, Ketua Sub Bidang Pelayanan Media Bidang Promosi dan Pemasaran PB PON wilayah Aceh, Saifullah Abdulgani, melaporkan workshop peliputan tersebut diikuti tiga kalangan. Pertama kalangan jurnalis profesional dari berbagai organisasi wartawan maupun berpartisipasi secara mandiri.
Kemudian petugas peliputan dari Dinas Kominfo di 10 kabupaten/kota tuan rumah pelaksana PON di Aceh. Dan ketiga diikuti oleh kalangan humas pemerintah daerah dan TNI/Polri serta kementerian lembaga yang ada di Aceh.
"Pelatihan ini bukan untuk mengajari, tapi berbagai pengalaman dengan sejumlah narasumber yang pernah meliput di event olahraga Asean game dan PON Papua," kata Saifullah.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.