Berita Aceh Besar
Kelompok Guru Gugus SDN Lambada Klieng Dilatih Model Pembelajaran PBL Hukom Adat Laot
Pelatihan ini dihadiri oleh para guru dari berbagai sekolah di bawah Gugus SD Negeri Lambada Klieng, yang menjadi mitra dalam kegiatan ini.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Kelompok Guru Gugus SDN Lambada Klieng Dilatih Model Pembelajaran PBL Hukom Adat Laot
SERAMBINEWS.COM, JANTHO – SD Negeri Lambada Klieng melaksanakan pelatihan penerapan model pembelajaran baru, yakni Problem-Based Learning berbasis Hukum Adat Laut (PBL-HL).
Metode pembelajaran baru yang telah dikembangkan Tim FKIP Unaya, Dr Silvi Puspa Widya Lubis dan tim bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogi dan content knowledge (PCK) guru-guru di bawah naungan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus SD Negeri Lambada Klieng.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, (13/9/2024), di SD Negeri Lambada Klieng.
Pelatihan ini dihadiri oleh para guru dari berbagai sekolah di bawah Gugus SD Negeri Lambada Klieng, yang menjadi mitra dalam kegiatan ini.
Para peserta mengikuti pelatihan dengan antusias, menerima materi dari Tim Pengabdi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Abulyatama (Unaya), yang terdiri dari Dr Silvi Puspa Widya Lubis MPd, Dr Syarifah Rahmiza Muzana MPd, Putri Dini Meutia MPd, Nurul Nisa, dan Hasna Humaira.
Dr Silvi, salah satu pemateri dari TIM Pengabdi FKIP Unaya, memperkenalkan model pembelajaran PBL-HL yang merupakan hasil pengembangan timnya.
Model PBL-HL ini memadukan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) dengan kearifan lokal masyarakat pesisir Aceh, yaitu Hukom Adat Laot.
“Melalui model pembelajaran ini, isu-isu kontroversial yang dihadapi oleh masyarakat pesisir diintegrasikan ke dalam pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa,” katanya.
Ketua KKG Gugus SD Negeri 2 Lambada Klieng, Sri Wahyuni SPd MPd, menyambut baik penerapan model pembelajaran baru ini.
"Model pembelajaran ini sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah daerah pesisir, karena menggunakan isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Ini membuat pembelajaran lebih bermakna," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa selama ini banyak guru yang telah menerapkan model pembelajaran berbeda, namun belum sepenuhnya menyadari bahwa mereka sebenarnya sudah menerapkan salah satu model yang ada.
Selain itu, beberapa guru yang bukan asli masyarakat pesisir belum banyak mengetahui tentang kearifan lokal Hukom Adat Laot.
Dalam pelatihan ini, guru-guru diberi pemahaman mendalam tentang sintaks pembelajaran PBL-HL dan cara menerapkannya di kelas.
TIM Pengabdi FKIP Unaya berharap pelatihan ini dapat membantu para guru meningkatkan kompetensi pedagogi dan pengetahuan isi (content knowledge) mereka, sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih bermakna bagi siswa.
Akademi Dakwah Indonesia Aceh Wisuda 12 Dai dan Daiyah |
![]() |
---|
Disdikbud Aceh Besar Gandeng FKIP USK Tingkatkan Kapasitas Guru PJOK |
![]() |
---|
114 Calon Bintara Polri Jalani Latihan di Sekolah Polisi Negara Seulawah Aceh Besar |
![]() |
---|
Jufrizal Kembali Terpilih Sebagai Ketua PWI Aceh Besar, Akan Fokus Perkuat Profesionalisme Wartawan |
![]() |
---|
Murid MIN 29 Aceh Besar Belajar E-Book IPA Interakti, Kerja Sama dengan Unida |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.