PON XXI

Kuda asal Aceh Tamiang Berjaya, Michele jadi Primadona Eksibisi Berkuda Memanah

Namun prestasi tuan rumah belum terhenti. Setelah ditelaah, seluruh medali emas yang disumbangkan para rider ada peran kuda asal Aceh Tamiang...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Michele saat dihadirkan dalam devile pembukaan cabor berkuda memanah Pordasi PON XXI/2024 di Aceh Tamiang, Sabtu (14/9/24). Selain selalu mengenakan topi merah, Michele juga memiliki kecepatan di atas rata-rata. 

Laporan Rahmad Wiguna| Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kabupaten Aceh Tamiang menutup pertandingan eksibisi berkuda memanah Pordasi PON XXI/2024 dengan torehan positif, Minggu (15/9/2024).

Catatan baik ini bukan hanya karena seluruh rangkaian pertandingan berlangsung tertib, tapi juga riders yang membela Aceh berhasil merebut tiga medali (2 perak, 1 perunggu). 

Dua perak masing-masing disumbangkan Suherman yang bertanding di kategori senior (triple shoot) dan Khodijah Ulya Nabigho di kategori junior (circle putri), sedangkan perunggu disumbangkan Muhammad Raishan Arfario Ramadhan (circle putra).

Namun prestasi tuan rumah belum terhenti. Setelah ditelaah, seluruh medali emas yang disumbangkan para rider ada peran kuda asal Aceh Tamiang.

“Kontingen yang tidak membawa kuda, disediakan oleh panitia kudanya, sebagian memang kuda milik anggota Pordasi Aceh Tamiang,” kata Ketua Pordasi Aceh Tamiang, Andika Putra.

Andika pun tidak menampik kalau seluruh medali emas di kategori senior menggunakan kuda asal Aceh Tamiang

Ibrahim misalnya, rider asal Jawa Tengah ini berhasil merebut emas di kategori senior (triple shoot) ketika menunggang kuda bernama Michele. Michele juga membantu Mohammad Nisvi (Banten) merebut emas di nomor serial shoot. Emas yang diraih kontingen Jawa Tengah di nomor beregu juga berkat andil MIchele.  

“Kuda bernama Rayyan juga berhasil merebut emas ketika dipakai kontingen dari Jawa Tengah,” kata Andika.

Michele memang menjadi primadona selama eksibisi berlangsung. Aksinya selalu disambut tepuk tangan riuh dari atlet dan pengunjung yang memadati trek pertandingan. 

Pengunjung dengan mudah menandai kuda ini karena selalu mengenakan topi merah. Topinya sedikit nyentrik karena bertuliskan Aceh.

Namun bukan topi merah ini yang membutnya menjadi primadona. Kecepatan MIchele dinilai di atas rata-rata kuda yang diturunkan pada eksibisi PON XII/2024. Penilaian ini tidak salah, karena dibuktikan dengan catatan waktu triple shoot 7,3 detik. Catatan ini merupakan yang tercepat selama eksibisi berlangsung. (*)


 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved