Berita Banda Aceh

Aceh Kembali Defisit Regional Rp 28,9 T

“Meski nilai ini relatif kecil, angka tersebut sudah mengalami peningkatan dibanding bulan yang sama tahun lalu.” PRINGADI ABDI SURYA

Editor: mufti
PIXABAY/@iqbalnuril
Ilustrasi 

“Meski nilai ini relatif kecil, angka tersebut sudah mengalami peningkatan dibanding bulan yang sama tahun lalu.” PRINGADI ABDI SURYA, Kepala Seksi PPA II-B Kanwil DJPb Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mengalami defisit regional Aceh. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi PPA II-B Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Aceh, Pringadi Abdi Surya, usai pertemuan Asset & Liabilities Committee (ALCo) Regional Aceh, di Gedung keuangan banda Aceh, Selasa (24/9/2024).

Diungkapkan, hingga 31 Agustus 2024, total pendapatan APBN di Aceh tercatat Rp 4,43 triliun atau 63 persen. Sedangkan realisasi belanja sebesar Rp 33, 4 triliun atau 66 persen. Sehingga berdasarkan data itu, terjadi defisit regional Rp 28,9 triliun.

Ia merincikan, pendapatan APBN itu terdiri atas penerimaan pajak sebesar Rp 3,37 triliun, bea dan cukai sebesar Rp 201 miliar. Selain itu, penerimaan PNBP juga berkinerja baik dengan penerimaan sebesar Rp 855,26 miliar, atau telah terealisasi 134 persen dari target. “Ini sebagai akibat meningkatnya Pendapatan BLU di bidang Kesehatan dan pendidikan,” ujarnya.

Dikatakan, untuk realisasi belanja APBD (konsolidasi) shingga 31 Agustus 2024 sebesar Rp 22,61 triliun, yang didominasi oleh belanja operasi senilai Rp 16,95 triliun, berkontribusi 74 persen terhadap jumlah belanja daerah. 

“Realisasi belanja modal masih perlu menjadi perhatian karena baru mencapai Rp 1,16 triliun atau hanya 29 persen. Angka ini kemungkinan meningkat signifikan pada bulan selanjutnya mengingat pagelaran PON sudah akan selesai sehingga perhatian pemerintah daerah untuk menyelesaikan kewajiban administratif keuangannya terpenuhi,” ujarnya. 

Sementara itu, Realisasi pendapatan APBA hingga 31 Agustus Rp 22,2 triliun. Katanya, kontributor terbesar pendapatan APBD yaitu masih pada pendapatan dari dana transfer senilai Rp 18,78 triliun. Sementara pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah mencapai Rp 3,45 triliun. “Meski nilai ini relatif kecil, angka tersebut sudah mengalami peningkatan dibanding bulan yang sama tahun lalu,” pungkasnya.(mun)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved