Video

VIDEO CDSI Pusat Edukasi Peran Digitalisasi Bagi Peserta UMKM di Pidie

Contry Director of Silverlake Indonesia (CDSI) Pusat memberikan edukasi kepada 100 pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Pidie.

|
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Aziz

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Contry Director of Silverlake Indonesia (CDSI) Pusat memberikan edukasi kepada 100 pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Pidie berupa peran digitalisasi dalam pengembangan UMKM berbasis syariah yang dipusatkan di Shafira Hotel, Sigli, Pidie, Selasa (24/9/2024).

Kegiatan  edukasi lewat diskusi  UMKM tersebut digagas lewat Kalaborasi Bank Teungku Chik Di Pante (TCD) Syariah,  Hikmah Wakilah Syariah, Bank Mustaqim Aceh Syariah, Asbisindo Aceh-Sumut, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pidie, KADIN serta Pemerintah Kabupaten Pidie.

Dalam diskusi ini turut menghadirkan dua narasumber dari Jakarta, Arief Kusuma BBA MIT selaku Direktur CDSI Pusat, Dirut BPRS Harum Hikmah Nugraha Garut, Jawa Barat, Martono selain itu juga nara sumber dari Aceh yaitu ketua Kompartemen  Asbisindo Aceh - Sumut, Sugito.

Penangungjawab acara diskusi peran digitalisasi dalam pengembangan UMKM berbasis syariah di Pidie Fauzan SE MM kepada Serambinews.com, Selasa (24/9/2024) mengatakan, edukasi ini semata-mata untuk mewujudkan para pelaku UMKM Aceh khususnya Pidie yang memiliki karya, kreatif serta kalaboratif.

Menurut Fauzan, dalam era digitalisasi usaha lebih memudahkan dalam proses pemasaran hasil produk dengan memangkas waktu lebih singkat.

Jadi diskusi ini semata-mata untuk menumbuhkan semangat wirausahawan atau enterpreneur mandiri dalam pengembangan usaha serta pengembangan diri dalam peningkatan kapasitas pendidikan.

Sebelumnya, Arief Kusuma BBA MIT selaku Direktur CDSI Pusat kepada Serambinews.com, Selasa (24/9/2024) mengatakan, edukasi ini UMKM di Pidie berupa peran digitalisasi dalam pengembangan UMKM berbasis syariah menjadi awal dalam peningkatan wawasan berbagai usaha rakyat untuk ditransaksikan lewat dunia Maya atau digitalitasi.

Diakui pola digitalisasi ini telah menopang jarak dan waktu sehingga memudahkan transaksional pelaku usaha UMKM dengan konsumen secara mendunia dalam tempo relatif singkat.

Dari catatan, pihak Bank Indonesia (BI) pada 2023 lalu menyebutkan nilai transaksi digital banking sebesar Rp 58.478, 24 Triliyun atau tumbuh setara 13,48 persen. Maka diproyeksikan bakal terus meningkatkan hingga 9,11 persen atau Yoy hingga mencapai Rp 63.803,77 Triliun di tahun 2024 ini.

Selain itu juga, transaksi Uang Elektronik (UE) juga mengalami peningkatan 43,45 persen atau mencapai 835,84 Trilun. 

Termasuk nominal  tarsaksi QRIS hingga Rp 1.051.,24 Trilun atau 25,77 persen.

Sementara ketua Kompartemen Asbisindo Aceh-Sumut, Sugito kepada Serambinews.com, Selasa (24/9/2024) mengatakan BPRS Syariah pada hakikatnya berkomitmen untuk melakukan pembiayaan dengan mengedepankan pola syariah dengan segala pertimbangan konsekuensi keuntungan atau margin yang dibenarkan.

Menurut Sugito lewat diskusi digitalsasi pengembangan UMKM berbasis syariah ini maka akan membuka cakrawala bagi para pelaku UMKM di negeri berjuluk daerah kabupaten penghasil emping melinjo.

Pj Bupati Pidie Drs Samsul Azhar MSi yang diwakili kepala Disperindagkop, Cut Afrinidar SE MSi kepada Serambinewa.com, Selesa (24/9/2024) mengatakan, peran besar digitalisasi saat ini memegang peranan besar dalam ekspansi bisnis. 

Ia mengungkapkan bisnis bersyariah saat ini menjadi rol model yang patut diperjuangkan dalam memberdayakan bisnis dalam pengembangan usaha ekonomi kerakyatan secara produktif.(*)

VO: Siti Masyithah
EV: Muhammad Aziz

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved