VIDEO Netanyahu Sebelumnya Nyaris Terbunuh, Houthi Berpeluang Ditransfer Rudal Yakhont dari Rusia

SERAMBINEWS.COM - Situasi di Timur Tengah kian memanas setelah pimpinan tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan udara militer Israel pada Jumat (27/9/2024) pekan lalu.

Tragedi ini memicu respons dan kecaman keras dari sejumlah pihak.

Bahkan, pasukan Houthi Yaman langsung meluncurkan serangan balasan dengan menargetkan bandara Ben Gurion pada Sabtu (28/9), sehari setelah Nasrallah tewas.

Rudal yang diluncurkan bertepatan dengan datangnya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di bandara tersebut sepulangnya dari Amerika Serikat.

Namun, Pasukan Pertahanan Israel mengklaim berhasil mencegat rudal permukaan-ke-permukaan yang ditembakkan perlawanan Yaman itu.

Di tengah kondisi ini, Iran disebut sedang mengatur pembicaraan antara pemerintah Rusia dan Houthi.

Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (1/10/2024), perundingan tersebut terkait pertimbangan Moskow untuk mengirim rudal anti-kapal demi mendukung Houthi.

Baca juga: VIDEO Penampakan Rudal Raksasa Nyaris Tembak Pesawat PM Israel, Keberadaan Netanyahu Disembunyikan

Namun, beberapa sumber menyebut, Rusia belum memutuskan untuk mentransfer rudal Yakhont.

Diketahui, rudal Yakhont ini mampu menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah dengan lebih akurat.

Bahkan, dengan keberadaan rudalnya di salah satu negara di Timur Tengah saja, membuat kapal-kapal perang AS dan Eropa terancam.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pejabat Houthi dan Rusia dilaporkan telah bertemu setidaknya dua kali di Teheran tahun ini.

Kali ini, Iran diduga bermaksud untuk mengatur pembicaraan lebih lanjut antara kedua pihak tersebut dalam waktu dekat.

Langkah ini tentunya membuat AS khawatir, sebab transfer senjata Rusia ke Houthi dinilai bisa memicu eskalasi perang di Timur Tengah lebih lanjut.(*)

Narator: Dara Nazila

Baca juga: VIDEO Detik Detik Bandara Ben Gurion Dirudal Houthi, Tepat Setelah Pesawat Netanyahu Mendarat