Aceh Tamiang

Kerugian Banjir Seruway Mencapai Rp 5 Miliar, Infrastruktur Sumber Daya Air Paling Terdampak

Kecamatan Seruway merupakan daerah terparah mengalami kerusakan akibat banjir yang terjadi sepekan lalu. Banjir ini sendiri disebabkan...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Bangunan rumah di Seruway, Aceh Tamiang roboh diterjang banjir beberapa waktu lalu. BPBD Aceh Tamiang melaporkan dampak kerugian material banjir mencapai Rp Rp 5.886.450.000. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kerugian material musibah banjir di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang mencapai Rp 5.886.450.000.

Data ini diketahui berdasarkan penilaian kerusakan dan kerugian pasca-bencana yang telah dilakukan BPBD Aceh Tamiang.

Kalak BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery menjelaskan kerugian ini mencakup perumahan dan infrastruktur. Dirincinya untuk perumahan terbagi atas dua jenis, yakni kerugian materi rumah sebesar Rp 384.850.000 dan untuk pra-sarana lingkungan Rp 20 juta.

“Kerugian terbesar terjadi pada sektor infrastruktur sumber daya air mencapai Rp 5.481.600.000,” kata Iman melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Fachruddin, Selasa (22/10/2024).

Kecamatan Seruway merupakan daerah terparah mengalami kerusakan akibat banjir yang terjadi sepekan lalu. Banjir ini sendiri disebabkan jebolnya tanggul sungai di Kampung Muka Sungaikuruk. Sedikitnya tujuh kampung di wilayah ini terendam banjir selama lima hari.

Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra ketika dikonfirmasi mengatakan pembenahan terus dilakukan dengan melibatkan multi-pihak. Perbaikan ini bukan hanya diarahkan kepada tanggul yang rusak, tapi juga membersihkan lingkungan yang dipenuhi material sampah.

“Langkah pertama yang kami lakukan memerhatikan kondisi masyarakat, semua pihak harus bahu-membahu mengatasi persoalan ini,” kata Asra.

Langkah berikutnya kata dia, Pemkab Aceh Tamiang mengajak sejumlah legislator mengawal perbaikan tanggul yang akan dilakukan tahun depan. Anggota DPRA dinilainya memegang kunci penting dalam merealisasikan pembenahan jalur sungai di Aceh Tamiang.

“Pendangkalan sungai kita sudah sangat parah, harus ada aksi untuk menormalisasi kedalaman sungai dan muara,” ujarnya. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved