Berita Aceh Selatan

Khawatir Imigran Rohingya Mendarat, Nelayan Labuhanhaji Aceh Selatan Pilih tidak Melaut

“Mereka sangat khawatir jika Rohingya didaratkan di Aceh Selatan, sehingga mereka memilih untuk tidak melaut," jelas Jabal, Senin (21/10/2024). 

Penulis: Ilhami Syahputra | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Panglima Laut Kabupaten Aceh Selatan, Muhammad Jabal 

Laporan Ilhami Syahputra | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Keberadaan imigran Rohingya di perairan Aceh Selatan, belum juga dievakuasi oleh pihak Imigrasi, dan UNHCR, serta mitranya. 

Di sisi lain, masyarakat Aceh Selatan hingga saat ini masih menolak imigran Rohingya itu didaratkan.

Warga khawatir, keberadaan etnis Rohingya tersebut bisa menyebabkan hal-hal yang tidak baik dan pertimbangan sosial lainnya. 

Kekhawatiran ini meningkat sehingga berdampak pada aktivitas nelayan setempat.

Bahkan, nelayan di Labuhanhaji sebagian menolak untuk melaut dan meninggalkan kampungnya karena khawatir di belakang mereka, imigran Rohingya didaratkan. 

Selain itu, masyarakat yang sebagian besar nelayan itu juga merasa resah pasca adanya jenazah imigran Rohingya yang dibuang ke laut.

Sebab, hal itu sangat bertolak belakang dengan kearifan lokal masyarakat Aceh Selatan

Panglima Laot Aceh Selatan, Muhammad Jabal membenarkan kondisi tersebut.

Menurutnya, hal itu menjadi alasan kuat masyarakat nelayan memilih tidak melaut saat ini. 

"Nelayan ikut memantau langsung penanganan terhadap imigran Rohingya tersebut,” katanya.

“Mereka sangat khawatir jika Rohingya didaratkan di Aceh Selatan, sehingga mereka memilih untuk tidak melaut," jelas Jabal, Senin (21/10/2024). 

Terkait hal itu, Jabal yang sedari awal ikut terlibat langsung dalam penanganan imigran Rohingya yang diduga merupakan korban human trafficking atau TPPO, meminta pihak Imigrasi segera mengambil langkah mengevakuasi Rohingya dari perairan Aceh Selatan

"Jangan dibiarkan berlarut-larut, saat ini kita sedang menghadapi masalah serius terkait kejahatan nasional human trafficking,” tukas dia.

“Kami minta segera dievakuasi para korban TPPO ini ke tempat yang lebih aman," pungkasnya.(*) 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved