Berita Aceh Tamiang

Pipa Transmisi Pecah, Perumda Tirta Tamiang Bongkar Jaringan, Warga Sempat Dengar Suara Benturan

Pembongkaran ini dilakukan selepas magrib dan diprediksi baru selesai dikerjakan menjelang subuh.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Dok Perumda Tirta Tamiang
Proses perbaikan pipa transmisi yang rusak dilakukan di bawah guyuran hujan ringan, Minggu (27/10/2024) malam. Kerusakan ini menyebabkan distribusi air bersih ke beberapa kampung terganggu. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Perumda Tirta Tamiang terpaksa membongkar jaringan air bersih dampak pecahnya pipa transmisi di Kampung Sukajadi, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang.

Pembongkaran ini dilakukan selepas magrib dan diprediksi baru selesai dikerjakan menjelang subuh.

“Ini lagi proses, kami tetap berupaya secepatnya selesai,” kata Pj Direktur Perumda Tirta Tamiang, Tri Kurnia melalui Kabag Teknik, Zulfikar, Minggu (27/10/2024) malam.

Perbaikan ini melibatkan sejumlah petugas dan dilakukan di bawah guyuran hujan ringan. Zulfikar berharap, hujan tidak deras, sehingga proses perbaikan tidak terkendala.

“Doakan prosesnya lancar biar distribusi ke pelanggan bisa secepatnya normal,” ucapnya.

Kerusakan ini terjadi pada Minggu (27/10/2024) siang, menyebabkan jalan raya dan halaman rumah warga di sekitar tergenang air. 

Namun kondisi ini tidak lama karena distribusi air yang mengguakan pipa transmisi itu langsung dimatikan.

“Sudah dimatikan, begitu kejadian langsung kami matikan,” kata Zulfikar.

Dugaan awal kerusakan ini akibat tekanan air tinggi hingga menyebabkan pipa di dalam tanah pecah. 

Dia berharap, konsumen memaklumi selama perbaikan distribusi air bersih untuk wilayah Benuaraja, Payabedi dan Kotalintang terganggu.

Kerusakan ini sempat mengejutkan warga sekitar karena disertai suara benturan. 

Tak lama berselang, semburan air dengan volume besar langsung membanjiri lokasi yang berdekatan dengan jembatan Kota Kualasimpang. 

Amatan di lokasi, air mulai menggenangi halaman sejumlah rumah yang berada lebih rendah.

Seorang pedagang sekam yang kiosnya tidak jauh dari lokasi kejadian menceritakan tanda-tanda pecahnya pipa ini sudah terlihat dari rembesan air. 

Awalnya, ia mengira rembesan itu berasal dari saluran parit.

“Kami pikir air parit mampet, sempat kami korek sikit,” kata pedagang di lokasi itu.

Warga lainnya, Dedi mengungkapkan, letupan lumayan besar karena mengangkat material tanah.

Volume air yang keluar dari pipa, diakuinya, sangat besar, sebelum akhirnya mengecil.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved