Motivasi

Begini Pendapat Dr. Aisah Dahlan Cara Perempuan Menemukan Kelegaan dengan Berbicara Tanpa Solusi

Ketika mendengarkan lebih penting daripada memberikan nasihat atau memberi solusi

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
Tangkapan layar YouTube
dr Aisah Dahlan 

SERAMBINEWS.COM - Dalam sebuah episode podcast Denny Sumargo pada Kamis (29/2/2024), Dr. Aisah Dahlan menjelaskan pentingnya berbicara atau curhat sebagai bentuk pemulihan bagi perempuan.

Menurutnya, berbicara adalah cara bagi perempuan untuk memetakan masalah dan menemukan ketenangan, meski tanpa mendapatkan solusi konkret.

"Perempuan tuh harus ngomong aja, walaupun nggak usah dikasih solusi," ungkap Dr. Aisah  Dahlan pada podcast tersebut.

Melalui berbicara, perempuan sering kali merasa lega dan bisa berpikir lebih jernih.

Banyak perempuan yang merasa beban pikirannya berputar-putar di kepalanya tanpa henti hingga akhirnya mereka harus berbicara.

Karena ditengah tengah berbicara, mereka akan berpikir, merenungkan, dan akhirnya menemukan solusinya sendiri.

Di momen inilah, mendengarkan tanpa terburu-buru memberi nasihat sangat dibutuhkan.

Saat berbicara, mereka sebenarnya sedang mengurai perasaan dan memahami permasalahan mereka secara lebih mendalam.

Baca juga: Perbedaan Serangan Jantung dengan Gagal Jantung, Selama Ini Sering Dianggap Sama, Ini Gejalannya

Sehingga, ketika pasangannya memberikan solusi, sering kali solusi tersebut tidak langsung diambil, karena bagi mereka, bicara saja sudah cukup untuk membuat pikiran lebih ringan.

Dr. Aisah  menjelaskan bahwa berbicara adalah proses bagi perempuan untuk memetakan masalah yang sedang mereka hadapi.

Jadi dengan berbicara, perempuan mulai memahami inti masalahnya dan akhirnya bisa lebih tenang.

Itulah sebabnya ketika pasangan mereka memberi solusi, solusi itu sering kali tidak digunakan, bukan karena kurang tepat, tetapi karena mereka lebih butuh didengarkan.

" Karena kan kita bukan bukan butuh solusi cuman mau ada orang dengerin iya, iya karena waktu ngomong itu dapat, dapat solusi di omongan itu." jelasnya.

Ketika perempuan merasa stres atau sedang dalam tekanan yang sangat tinggi, berbicara atau curhat menjadi kebutuhan utama.

Mereka mungkin hanya ingin didengarkan, tanpa harus diberikan nasihat atau solusi, karena proses berbicara itu sendiri sudah memberikan kelegaan.

Dr. Aisah  menyebutkan bahwa berbicara adalah cara perempuan untuk melepaskan beban yang ada di dalam pikiran mereka.

Dalam konteks hubungan, pemahaman ini sangat penting.

Baca juga: Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Tahu Tempe? Begini Kata dr Zaidul Akbar

Mendengarkan dengan penuh empati tanpa langsung memberikan nasihat menjadi salah satu bentuk dukungan terbaik yang bisa diberikan.

Seorang perempuan sering kali hanya ingin ada yang mau mendengarkan mereka, bukan berati langsung minta dinasehati.

Menurut Dr. Aisah , memahami kebutuhan ini dapat membantu pasangan atau keluarga memberikan dukungan yang lebih efektif bagi perempuan yang sedang menghadapi masalah atau stres.

Yang intinya perempuan itu hanya ingin didengar, dengan membuat mereka berbicara tentang apa yang ada dalam pikiran mereka itu adalah solusi bagi perempuan untuk meringankan strees dan beban pikirannya.

Di zaman sekarang, ketika tekanan hidup semakin tinggi, kebutuhan untuk berbicara dan didengarkan tanpa dihakimi atau dinasihati menjadi sangat penting bagi banyak perempuan.

Mendengarkan tanpa interupsi bisa menjadi cara sederhana namun bermakna untuk membantu mereka menjalani proses pemulihan diri.

Dokter  Aisah  Dahlan, yang juga akrab disapa Ustadzah Aisah Dahlan, dikenal luas sebagai figur inspiratif di ranah kesehatan dan agama.

Sebagai seorang dokter sekaligus ustadzah,  Dr. Aisah menginspirasi banyak orang melalui berbagai tips psikologi dan neuparenting yang ia bagikan di media sosial seperti Facebook, TikTok, Twitter, YouTube, dan Instagram.

Dr.  Aisah Dahlan sering menjadi pembicara tentang neuparenting, psikologi hubungan antara orang tua dan anak, kehidupan rumah tangga, serta isu keluarga dan narkoba.

Dalam setiap ceramahnya, ia mengaitkan ilmu dengan perspektif Islam, sehingga membuat banyak orang merasa tercerahkan dan terinspirasi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved