Ayatollah Khamenei Bersumpah Balasan yang Menghancurkan Terhadap Israel dan Amerika Serikat
"Kami akan melakukan segalanya—militer, senjata, dan tindakan politik—untuk melawan keangkuhan," kata dia.
SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan ancaman keras kepada Israel dan Amerika Serikat dan menjanjikan “respons mematikan” atas serangan Israel terhadap Teheran.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas serangan Israel dan sekutunya Amerika Serikat, yang menargetkan Teheran dan kelompok-kelompok yang didukungnya di wilayah tersebut.
"Musuh-musuh, baik AS maupun rezim Zionis, harus tahu bahwa mereka pasti akan menerima respons yang sangat keras atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran, bangsa Iran, dan front perlawanan," kata Khamenei dalam pidatonya di depan para mahasiswa di Teheran, ibu kota Iran, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).
Dia merujuk pada aliansi kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Teheran, yang meliputi kelompok pemberontak Houthi di Yaman, gerakan Hizbullah di Lebanon, dan kelompok milisi Palestina, Hamas.
Khamenei pada Sabtu mengancam Amerika Serikat dan Israel dengan "balasan yang menghancurkan" atas setiap tindakan mereka terhadap Iran.
"Para musuh, baik itu entitas Zionis (Israel) maupun Amerika Serikat, harus tahu bahwa mereka akan menghadapi balasan yang menghancurkan atas tindakan mereka terhadap Iran, rakyatnya, dan kelompok-kelompok perlawanan yang mendukungnya," kata Khamenei dalam pidatonya di Teheran.
"Kami akan melakukan segalanya—militer, senjata, dan tindakan politik—untuk melawan keangkuhan," kata dia.
Namun, Ayatollah Khamenei tidak mengungkap waktu atau bentuk respons yang akan diberikan oleh Iran.
Khamenei menjelaskan persiapan yang dilakukan Iran adalah tindakan militer dan politik.
"Baik dalam hal kesiapan militer, persenjataan, atau upaya politik, alhamdulillah, para pejabat terlibat aktif dalam upaya ini," jelasnya.
Menurut Khamenei, Iran tidak semata-mata melakukan serangan biasa.
Kali ini, Khamenei menegaskan bahwa Iran akan melancarkan serangan yang sesuai dengan aturan dan hukum Internasional.
"Ini bukan sekadar balas dendam; ini adalah gerakan yang logis, konfrontasi yang sejalan dengan agama, etika, Syariah, dan hukum internasional. Rakyat Iran dan pejabat negara tidak akan menunjukkan keraguan atau kelonggaran dalam hal ini. Yakinlah akan hal ini," imbuh Khamenei.
Iran Dilaporkan akan Balas Serangan Israel dalam Beberapa Hari Mendatang
Media Axios melaporkan bahwa Iran sedang bersiap melancarkan serangan balasan ke Israel.
Laporan tersebut mengutip pernyataan intelijen Israel.
Di mana dalam laporan tersebut, Iran diperkirakan membalas serangan Israel dari wilayah Irak dan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Kemungkinan terjadinya serangan balasan Iran diperkirakan sebelum pemilihan presiden AS pada 5 november 2024, dikutip dari Al-Arabiya.
Menurut laporan tersebut, Iran akan melancarkan serangan balasan terhadap israel menggunakan drone dan rudal balistik dalam jumlah yang besar.
Setelah adanya laporan tersebut, tiga sumber Iran mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khemenei telah memerintahkan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran untuk bersiap menyerang Israel.
Keputusan Khamenei ini muncul tepat setelah memeriksa kerusakan yang terjadi akibat serangan Israel yang menargetkan infrastruktur produksi rudal dan sistem pertahanan udara Iran, dikutip dari The Jerusalem Post.
Baca juga: Ajudan Dekat Benjamin Netanyahu Ditangkap, Skandal Kebocoran Intelijen Guncang Pemerintah Israel
Seperti yang diketahui, ketegangan antara kedua negara kembali memanas usai serangan Israel pada 26 Oktober yang menghantam pangkalan militer dan beberapa lokasi strategis di Teheran.
Serangan tersebut menewaskan setidaknya lima orang, sementara citra satelit yang dianalisis oleh Associated Press memperlihatkan kerusakan pada fasilitas militer di sekitar ibu kota Iran.
Lokasi ini diyakini terkait dengan program rudal balistik Iran serta pangkalan Garda Revolusi yang digunakan untuk peluncuran satelit.
Iran telah dua kali meluncurkan serangan langsung ke Israel pada bulan April dan Oktober tahun ini.
Namun, upaya pemerintah Iran untuk meredam eskalasi sempat mengalami kendala setelah terlihat bahwa serangan Israel menyebabkan kerusakan cukup signifikan di sejumlah pangkalan militernya.
Sebagai bagian dari strategi perlawanan, Iran telah lama memberikan dukungan bagi kelompok-kelompok sekutunya di kawasan, seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.
Kedua kelompok tersebut, yang dikenal sebagai bagian dari “Poros Perlawanan” Iran, menghadapi serangan bertubi-tubi dari Israel yang menargetkan infrastruktur dan basis kekuatan mereka.
Kelompok-kelompok ini digunakan Iran sebagai strategi asimetris untuk menekan Israel dan mencegah serangan langsung terhadap Teheran.
Para analis berpendapat bahwa sekutu-sekutu Iran di kawasan mengharapkan Iran untuk melakukan tindakan militer yang lebih kuat.
Namun, di tengah tekanan ekonomi dan persoalan dalam negeri, langkah-langkah responsif Iran menjadi tantangan tersendiri.
Dengan ketegangan yang meningkat, Amerika Serikat memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah.
Pentagon baru-baru ini menambah kapal perusak, skuadron tempur, dan pesawat pembom jarak jauh B-52 di kawasan tersebut, dengan tujuan menahan kemungkinan serangan Iran terhadap sekutu-sekutu Amerika.
Selain itu, militer AS telah menempatkan sistem pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Israel, sementara kapal induk USS Abraham Lincoln berada di Laut Arab.
Langkah tersebut dimaksudkan untuk menangkis ancaman Iran dan sekutunya yang mungkin melakukan serangan balasan.
Baca juga: 3 Pangkalan Militer Israel di Tel Aviv dan Haifa Dibombardir Rudal Hizbullah, Banyak Korban Jiwa
Tekanan Ekonomi di Tengah Ancaman Baru
Di sisi lain, kondisi ekonomi Iran terus memburuk di bawah sanksi internasional.
Pidato Khamenei yang menyinggung ancaman terhadap AS dan Israel berdampak pada nilai tukar rial, yang kini turun terhadap dolar AS, mendekati rekor terendah sepanjang masa.
Di tengah situasi yang sulit ini, Iran juga menghadapi gelombang protes yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir. Situasi domestik yang kompleks memperburuk upaya Iran untuk merespons tekanan eksternal.
Pidato Khamenei tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Mahasiswa Iran, yang memperingati peristiwa 4 November 1978 ketika tentara Iran menembaki mahasiswa yang memprotes pemerintahan Shah di Universitas Teheran.
Insiden ini, yang menewaskan dan melukai sejumlah mahasiswa, mempercepat gelombang demonstrasi yang berujung pada jatuhnya Shah dan Revolusi Islam 1979.
Dalam acara tersebut, Khamenei mendapat sambutan meriah dari para mahasiswa yang meneriakkan dukungan, termasuk kalimat, “Darah dalam tubuh kami adalah hadiah bagi pemimpin kami!”
Beberapa juga memberikan isyarat tangan, mirip dengan simbol “timeout” yang diberikan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang terbunuh, pada 2020 saat mengancam pasukan AS yang ditempatkan di Timur Tengah.
Baca juga: Relawan SARAN Adakan Pengobatan Gratis di Desa Ujong Tanah, Ada USG Kandungan
Baca juga: Babinsa Kodim 0107/Aceh Selatan Turun Sawah, Dukung Petani di Masa Tanam
VIDEO - Israel Dilalap Api Liar, Ledakan Di mana-mana! |
![]() |
---|
VIDEO Israel Nyerah Tak Berdaya Diserbu Rudal Hamas, Mobil IDF Meledak |
![]() |
---|
VIDEO Detik-detik Hamas Serang Sekelompok Tentara Israel |
![]() |
---|
VIDEO - Api Liar Mengamuk di Israel, Kondisi Kacau dan Zionis Panik |
![]() |
---|
VIDEO Jebakan Maut Hamas Berhasi Kecoh IDF! 5 idf Tewas dan 25 lainnya luka - Luka! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.