Konflik Palestina vs Israel

Rayakan Kemenangan Donald Trump, Tentara Israel Tembak Granat MK19 Buatan AS ke Gaza Sambil Bersorak

Ia kemudian bersorak saat melepaskan setidaknya enam granat ke arah bangunan tempat tinggal warga Gaza. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM/X
Rayakan Kemenangan Donald Trump, Tentara Israel Tembak Granat MK19 Buatan AS ke Gaza Sambil Bersorak 

Rayakan Kemenangan Donald Trump, Tentara Israel Tembak Granat MK19 Buatan AS ke Gaza Sambil Bersorak

SERAMBINEWS.COM – Seorang tentara Israel melepaskan tembakan granat MK19 buatan Amerika Serikat ke wilayah Gaza.

Hal itu dilakukannya sebagai bentuk perayaaan atas kemenangan Donlad Trump dalam pemilihan Presiden AS.

Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, prajurit itu terlihat duduk di belakang apa yang tampak seperti peluncur granat MK19 buatan AS.

Ia menoleh ke kamera dan mengatakan, “Ini bertepatan dengan masa jabatan presidensi Donald Trump. Tuhan memberkati Amerika! Tuhan memberkati Israel!”

Ia kemudian bersorak saat melepaskan setidaknya enam granat ke arah bangunan tempat tinggal warga Gaza

Suara tawa terdengar dalam video tersebut saat kamera beralih ke reruntuhan bangunan di kejauhan dan suara granat meledak begitu keras.

Militer Israel mengatakan akan mengambil tindakan terhadap seorang prajurit yang menembakkan peluncur granat otomatis ke sejumlah gedung di Jalur Gaza untuk merayakan kemenangan Donald Trump.

Militer Israel mengatakan tindakan prajurit tersebut “parah” dan tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dianutnya

“Prajurit akan diberi hukuman oleh komandannya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

 

Dalam Sebulan, Israel Bunuh 1.500 Warga Palestina di Gaza Utara

Dalam sebulan saja, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh lebih dari 1.500 warga Palestina di Gaza utara.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, operasi militer Israel di Gaza utara telah melakukan pembantaian paling keji dalam kurun waktu sebulan saja.

"Tentara Israel telah membunuh lebih dari 1.500 warga Palestina selama operasi militernya di Gaza utara," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, Munir Al-Bursh, dikutip dari Middle East Monitor.

"Tentara terus melakukan pembantaian dan menargetkan tempat perlindungan dan warga sipil di Gaza utara, yang menyebabkan kematian di tengah sistem perawatan kesehatan yang tegang," ujarnya.

Sementara itu, rumah sakit di kota utara Beit Lahiya disebut hampir lumpuh karena sumber daya yang terbatas.

Hal itu disebabkan oleh serangan mematikan Israel di daerah tersebut.

Pasukan Israel yang menyerbu memutus hubungan Jabalia dengan Kota Gaza beberapa minggu lalu sambil mengeluarkan perintah evakuasi dan menuntut warga sipil meninggalkan rumah mereka dan pindah ke selatan. 
Pasukan Israel yang menyerbu memutus hubungan Jabalia dengan Kota Gaza beberapa minggu lalu sambil mengeluarkan perintah evakuasi dan menuntut warga sipil meninggalkan rumah mereka dan pindah ke selatan.  (SERAMBINEWS/IDF)

Militer Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza utara sejak bulan lalu yang diduga untuk mencegah Hamas.

Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Serangan terbaru Israel pada Kamis (7/11/2024) telah membuat 11 warga Palestina di Gaza terbunuh.

Seorang koresponden Anadolu, mengutip sumber medis, melaporkan bahwa dua warga Palestina, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan Israel di rumah keluarga Al-San'a di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

Saksi mata mengatakan bahwa sedikitnya empat warga Palestina tewas akibat serangan Israel yang menargetkan pertemuan warga sipil di dekat Stadion Palestina di Kota Gaza bagian barat.

Sementara itu, saluran TV lokal Al-Aqsa melaporkan bahwa lima warga Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sekelompok orang di dekat Masjid Haifa di Tel al-Zaatar di provinsi utara.

AS Tambah Jet Tempur di Timur Tengah

Setelah pesawat pembom B-52 Stratofortress dikirim, Amerika Serikat (AS) kembali mengerahkan pasukan udaranya ke Timur Tengah.

Kali ini, AS mengirimkan jet tempur F-15 di Timur Tengah pada Kamis setelah Washington mengumumkan pengerahan aset tambahan ke kawasan itu sebagai peringatan kepada Iran.

"Hari ini, jet tempur F-15E Strike Eagle Angkatan Udara AS dari Skuadron Tempur ke-492, RAF Lakenheath, Inggris, tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS," kata CENTCOM, dikutip dari Al Arabiya.

Amerika Serikat mengumumkan pada tanggal 1 November bahwa mereka mengirim pesawat pengebom, pesawat tempur dan tanker serta kapal perusak pertahanan rudal balistik ke Timur Tengah.

"Jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," tegas Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved