Perang Gaza

Qatar Berhenti jadi Mediator Utama Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza

Qatar menyampaikan kepada pemerintah AS bahwa mereka akan siap untuk kembali terlibat dalam mediasi ketika kedua belah pihak menunjukkan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/AFP
Seorang pria yang terluka menghibur seorang wanita selama pemakaman korban yang tewas akibat pemboman Israel di Khan Younis pada hari Rabu. 

SERAMBINEWS.COM - Qatar akan menarik diri sebagai mediator utama untuk perundingan Gaza kecuali Israel dan Hamas berkomitmen penuh terhadap upaya gencatan senjata, kata sumber diplomatik kepada AFP, yang merupakan kemunduran terbesar dalam upaya mencapai gencatan senjata sejak perang dimulai lebih dari setahun yang lalu.

"Orang Qatar memberi tahu keduanya Israel dan Hamas bahwa selama ada penolakan untuk menegosiasikan kesepakatan dengan itikad baik, mereka tidak dapat terus melakukan mediasi," kata sumber tersebut tanpa menyebut nama.

"Sebagai konsekuensinya, kantor politik Hamas tidak lagi memenuhi tujuannya." 

Qatar, dengan Amerika Serikat dan Mesir, telah terlibat dalam negosiasi berbulan-bulan yang sia-sia untuk mengamankan kesepakatan yang akan mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas.

Sumber itu mengatakan Qatar sudah memberi tahu kedua belah pihak, Israel dan Hamas serta pemerintah AS tentang keputusannya.

"Qatar menyampaikan kepada pemerintah AS bahwa mereka akan siap untuk kembali terlibat dalam mediasi ketika kedua belah pihak menunjukkan keinginan yang tulus untuk kembali ke meja perundingan," sumber tersebut menambahkan.

Baca juga: Dikepung Tank dan Drone Israel, Warga Gaza: Kami akan Mati di Sini, di Rumah Kami

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP bahwa kelompok tersebut belum menerima indikasi apa pun dari Qatar bahwa mereka harus meninggalkan negara tersebut.

"Kami tidak memiliki apa pun untuk dikonfirmasi atau disangkal mengenai apa yang dipublikasikan oleh sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya dan kami belum menerima permintaan apa pun untuk meninggalkan Qatar," kata pejabat tersebut dari Doha.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved