Internasional

Biden Bertemu Pemimpin Korea Selatan dan Jepang untuk Bahas Risiko Menjelang Pemerintahan Trump

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa hubungan erat di antara ketiga negara ini akan menjadi dasar bagi keamanan dan kemakmuran di masa depan.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Reuters
Presiden AS Joe Biden menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru, pada 15 November 2024. 

SERAMBINEWS.COM- Pada pertemuan yang berlangsung di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru, Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba.

 Ini adalah kali pertama ketiganya bertemu secara langsung sejak Ishiba menjabat pada Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, Biden menekankan pentingnya kerja sama ketiga negara ini untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik dalam jangka panjang.

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa hubungan erat di antara ketiga negara ini akan menjadi dasar bagi keamanan dan kemakmuran di masa depan.

Dilansir dari kantor berita Reuters pada Sabtu (16/11/2024), setelah pertemuan tersebut, ketiga negara sepakat untuk memperkuat kerja sama mereka, tidak hanya di bidang pertahanan, tetapi juga dalam sektor-sektor penting lainnya seperti pelabuhan, energi, dan transportasi, serta meningkatkan kolaborasi dengan Filipina.

 Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa kerja sama trilateral ini tidak hanya berupa serangkaian pertemuan belaka, tetapi sebuah inisiatif yang nyata dan berkelanjutan.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengungkapkan bahwa pembentukan Sekretariat Trilateralis adalah salah satu langkah konkret untuk memperkuat hubungan ini.

Biden melihat hubungan yang lebih erat antara AS, Jepang, dan Korea Selatan sebagai respons terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh China di kawasan Asia-Pasifik.

Ia menganggap bahwa aliansi trilateral ini dapat menjadi penangkal terhadap potensi langkah-langkah agresif dari Beijing. Namun, pandangan ini ditolak oleh China, yang merasa terancam oleh peran yang semakin besar dimainkan oleh AS dalam urusan kawasan tersebut. 

Pada hari yang sama, Presiden Yoon bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Selain itu, Perdana Menteri Jepang Ishiba dan Presiden AS Biden juga dijadwalkan untuk bertemu satu-satu dengan Xi dalam rangkaian pertemuan KTT APEC.

 Meskipun ketegangan dengan China terus meningkat, Biden dan para pemimpin lainnya menegaskan pentingnya dialog untuk mengurangi ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

Namun, keberlanjutan kerja sama trilateral ini masih menjadi tanda tanya besar di bawah pemerintahan Trump yang akan datang. Banyak pihak di kawasan ini khawatir bahwa pendekatan "America First" yang diusung Trump dapat mengubah kebijakan luar negeri AS, terutama terhadap sekutu-sekutu tradisionalnya seperti Jepang dan Korea Selatan.

Trump dikenal memiliki pandangan skeptis terhadap keterlibatan AS dalam aliansi internasional dan sering meragukan pentingnya dukungan finansial serta militer untuk negara-negara sekutu.

Selain itu, masa jabatan Trump sebelumnya juga dikenal dengan upayanya untuk meredakan ketegangan dengan Korea Utara melalui diplomasi langsung, yang menjadi fokus utama kebijakan luar negeri AS.

Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden, juga mengingatkan bahwa transisi kepemimpinan AS sering kali menjadi periode yang penuh ketidakpastian, terutama terkait dengan Korea Utara.

 Sejarah menunjukkan bahwa DPRK (Korea Utara) cenderung mengambil tindakan provokatif baik sebelum maupun setelah pergantian presiden. Oleh karena itu, Sullivan menekankan bahwa AS tidak bisa berharap akan ada periode yang tenang dengan Korea Utara selama transisi kepemimpinan ini.

Dalam konteks ini, meskipun ada banyak ketidakpastian mengenai kebijakan luar negeri AS di bawah Trump, Biden dan para pemimpin Jepang serta Korea Selatan berusaha memastikan bahwa kerja sama di antara ketiga negara ini tetap kuat dan dapat menghadapi berbagai tantangan yang muncul, baik dari China maupun Korea Utara.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved