Mobil Timses Dibakar

Mahasiswa Unimal Kecam Pembakaran Mobil Tim Pendukung Cabup-Cawabup di Aceh Timur

"Saya, sebagai putra daerah Aceh Timur, Kecamatan Madat, merasa sangat kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh oknum

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nur Nihayati
Serambinews.com/Maulidi Alfata
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara (Sumut), saat melakukan investigasi mobil terbakar dj Gampong Seuneubok Buloh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, Rabu (20/11/2024). 

"Saya, sebagai putra daerah Aceh Timur, Kecamatan Madat, merasa sangat kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh oknum

Laporan Maulidi Alfata Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Zulfikar, Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) sekaligus Sekjend Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unimal mengecam keras tindakan represif yang terjadi beberapa hari lalu, di mana mobil salah satu pendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati dibakar oleh oknum tak dikenal, Senin (25/11/2024).

"Saya, sebagai putra daerah Aceh Timur, Kecamatan Madat, merasa sangat kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh oknum yang telah merusak citra demokrasi dalam pemilihan kepala daerah.

Seharusnya, moral dan etika dalam berdemokrasi harus dijunjung tinggi.

Tindakan ini sama saja dengan mengedepankan anarkisme dalam berdemokrasi," ujar Zulfikar.

Menurut Zulfikar, tindakan tersebut tidak hanya memundurkan demokrasi tetapi juga membatasi hak seseorang untuk menyuarakan pendapatnya.

"Kontestasi pilkada seharusnya diwarnai dengan ide dan gagasan untuk kemajuan Aceh Timur ke depan, bukan dengan tindakan yang menyebabkan ketakutan di masyarakat," tambahnya.

Zulfikar juga mendesak aparat penegak hukum di Aceh Timur untuk mengusut tuntas pelaku tindakan represif tersebut demi kelancaran dan kenyamanan dalam menjalankan demokrasi yang sehat.

"Hal seperti ini dapat membuat rakyat gelisah.

Aparat harus bertindak tegas untuk menjaga ketertiban dan keamanan," tegasnya.

Ia menekankan bahwa kontestasi pemilihan kepala daerah adalah ajang untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.

"Jika tindakan seperti ini terus terjadi, rakyat tidak akan bisa melihat arah perubahan yang jelas. Kita harus berbicara tentang visi dan misi yang berdampak positif bagi Aceh Timur," tutup Zulfikar. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved