Penanaman 1.000 Pohon Cengkih Awali Rangkaian HAB Ke-79 di Sabang

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM,SABANG – Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-79 di Kota Sabang resmi dimulai dengan penanaman 1.000 pohon cengkih secara simbolis di lahan wakaf Gampong Paya Seunara, Sabtu (7/12/2024).

Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si., Pj. Wali Kota Sabang yang diwakili Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah, Drs. Marwan, serta Kapolres Sabang, AKBP Erwan, S.H., M.H.

Penanaman pohon ini menjadi simbol dimulainya rangkaian kegiatan HAB ke-79, yang sehari sebelumnya telah diawali dengan Senam Kesegaran Jasmani.

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Aceh, H Azhari, menjelaskan bahwa penanaman pohon ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan wakaf secara produktif.

"Kami telah menyurvei jenis tanaman yang cocok di daerah ini. Di Sabang, pohon cengkeh dipilih karena potensinya. Di daerah lain, mungkin berbeda, seperti pohon sawit atau lainnya," ujar Azhari.

Ia juga memastikan bahwa hasil dari lahan wakaf produktif ini akan dikelola oleh nazir sesuai amanah wakif.

Sebelum penanaman pohon, Azhari meresmikan izin Penyelenggaraan Program Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKKPS) Dayah Istiqamatuddin Darul Wa'di pimpinan Abi Bardi Akarta. Program ini meliputi jenjang pendidikan Wustha dan Ulya.

Sementara itu, Ketua Panitia HAB ke-79 Kemenag Sabang, Hj. Nuranifah, S.Ag., M.Pd., mengungkapkan bahwa penanaman pohon ini adalah bagian dari berbagai kegiatan menarik yang telah direncanakan.

"Rangkaian kegiatan meliputi Subuh Keliling, Lomba Kukur Kelapa, Lomba Hias Tumpeng, Ziarah Makam Aulia, Zikir dan Doa Peringatan Tsunami Aceh, Upacara HAB, Donor Darah, hingga Gala Evening Kemenag Award," jelasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Kakankemenag Kota Sabang, H. Samsul Bahri, S.Ag., serta tokoh masyarakat setempat. Dengan dimulainya rangkaian ini, diharapkan peringatan HAB ke-79 di Sabang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus menjadi momentum refleksi untuk meningkatkan pelayanan dan kontribusi Kementerian Agama.(*)