Berita Langsa

Pemko Langsa Gelar Zikir dan Tausiah Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh di Masjid Agung Darul Falah

“Dalam Al-Quran, Allah berfirman: "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 6-7),” ucap Syaridin mengutip ayat Al-Quran. 

Penulis: Zubir | Editor: Saifullah
Foto Diskominfo Langsa
Pj Wali Kota Langsa, Dr Syadirin saat memberikan sambutan pada peringatan 20 tahun tsunami Aceh di Masjid Agung Darul Falah, Kamis (26/12/2024) malam. 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Pemerintah Kota (Pemko) Langsa pada Kamis (26/12/2024) malam, menggelar Zikir dan Tausiah Akbar dalam rangka mengenang 20 tahun musibah tsunami Aceh, di Masjid Agung Darul Falah Kota Langsa.

Zikir mengenang tsunami dan gempa mahadahsyat ini dipimpin oleh Tgk H Fakhruddin Lahmuddin, SAg, MPd, dihadiri Pj Wali Kota Langsa, Dr Syaridin, SPd, MPd, pejabat Pemko, Forkopimda, dan masyarakat.

Pj Wali Kota Langsa, Dr Syaridin menyampaikan, zikir dan tausiah yang dilaksanakan pada malam hari itu memiliki makna yang sangat mendalam. 

“Kita berkumpul bersama untuk mengenang mereka yang telah mendahului kita, mendoakan mereka agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, sekaligus merenungkan hikmah di balik musibah yang Allah timpakan,” kata Pj Wali Kota.

“Dalam Al-Quran, Allah berfirman: "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 6-7),” ucap Syaridin mengutip ayat Al-Quran. 

“Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap ujian pasti disertai dengan hikmah dan pertolongan Allah,” ungkapnya.

Menurut dia, tragedi tsunami telah menjadi momen bagi semua insan untuk memperkuat keimanan, meningkatkan kepedulian, dan merajut kembali persaudaraan.

“Setelah tsunami, kita melihat bagaimana Aceh bangkit dengan semangat baru. Bantuan dari seluruh penjuru dunia datang, dan solidaritas di antara masyarakat Aceh semakin kokoh,” paparnya.

Maka, lanjut Syaridin, momentum peringatan 20 tahun tsunami itu harus dijadikan sebagai sarana muhasabah diri dan memperkuat rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan.

"Termasuk nikmat keselamatan dan kehidupan yang masih kita rasakan hari ini," sebutnya.

Syaridin mengajak semua pihak terus menjaga persatuan, memperkuat keimanan, dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama. 

“Jangan sampai musibah yang terjadi 20 tahun lalu hanya menjadi kenangan tanpa meninggalkan bekas dalam perilaku dan sikap kita sehari-hari,” paparnya.

Sementara itu, Tgk H Fakhruddin Lahmuddin dalam tausiahnya mengajak para jamaah sejenak untuk merenungkan dan muhasabah diri serta bersyukur atas nikmat Allah SWT yang masih dirasakan sampai saat ini.

“Malam ini, kita bersama mengenang kembali tragedi dahsyat yang menimpa Bumi Aceh dan menelan korban jiwa paling besar dalam sejarah bencana yang pernah terjadi di dunia pada zaman kita sekarang,” tutur Tgk Fakhruddin.

“Dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah menceritakan berbagai kisah bencana yang pernah terjadi pada sebelum masa kita yakni pada zaman Nabi Nuh AS hingga semua umat yang kufur dibinasakan Allah SWT dengan tingginya air hingga gunungpun ikut serta tenggelam,” ceritanya.

“Sungguh harus menjadi pelajaran atas kisah-kisah tersebut kepada mereka yang berfikir, itu bukanlah kisah yang menjadi dongen belaka,” tegas dia.

“Namun itu adalah nyata dan telah terulang di zaman kita sebagai bentuk peringatan untuk pembelajaran kepada kita semua,” tukas Tgk Fakhruddin.

“Dari itu, kita mesti menyadari sebagai hamba yang tidak berdaya, dari setiap kelupaan dan kealpaan kita maka musibah ini merupakan sebuah bentuk teguran dari Allah SWT,” tandasnya.

“Serta penting bagi kita untuk meyakini bahwa apapun yang terjadi di muka bumi ini adalah dengan seizin Allah SWT,” pesan Tgk Fakhruddin.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved