Trending Topic: Kabar Duka Alvin Lim, Program Makan Bergizi Gratis, Shin Tae-yong dan Wabah HMPV

SERAMBINEWS.COM - Pada hari ini, sejumlah peristiwa penting yang mengguncang dunia, baik di Indonesia maupun luar negeri, menjadi sorotan publik, Senin (6/1/2025). 

Dari kabar duka meninggalnya pengacara terkenal Alvin Lim setelah yang berjuang melawan penyakit gagal ginjal.

Selanjutnya perkembangan kontroversi di dunia hiburan, di mana sebuah drama Korea mendapat kecaman karena adegan yang dianggap menyinggung isu sensitif Palestina-Israel. 

Tak hanya itu, isu olahraga terkait masa depan pelatih Timnas Indonesia juga turut menghiasi pemberitaan.

Begitu pula dengan kabar mengejutkan di dunia kesehatan mengenai penyebaran virus metapneumovirus (HMPV) di China yang mulai menimbulkan kekhawatiran. 

Sementara itu, permasalahan sosial terkait donasi dan penanganan kasus kriminal juga turut mewarnai berita hari ini. 

Berbagai isu ini memiliki dampak yang luas dan penting untuk diketahui.  Berikut adalah rangkuman berita hangat hari ini, Senin (6/1/2025). 

Alvin Lim Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari dunia hukum Indonesia. Alvin Lim, seorang pengacara ternama, meninggal dunia pada Minggu, (5/1/2025), setelah berjuang melawan gagal ginjal. 

Pihak keluarga menyatakan bahwa kondisi Alvin menurun drastis sejak pagi hari, setelah menjalani cuci darah terakhir pada Sabtu sebelumnya. 

Teh Novi, YouTuber yang juga pernah terlibat konflik dengan Alvin Lim, mengungkapkan bahwa ia dan mendiang sudah berdamai sebelum kepergiannya. 

Teh Novi hadir di rumah duka di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, untuk memberikan penghormatan terakhir dan meminta maaf kepada keluarga Alvin. 

Ia juga meminta agar masyarakat dan netizen menghentikan komentar negatif tentang Alvin.

Sebelumnya, Alvin Lim dan Teh Novi sempat terlibat dalam perselisihan hukum terkait tuduhan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik yang berujung pada saling laporan ke polisi. 

Namun, hubungan mereka kini telah berakhir dengan perdamaian.

Shin Tae-yong Terancam Dipecat

Masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia tengah dipertanyakan setelah muncul spekulasi tentang pemecatannya. 

Beberapa media internasional, termasuk Tuttosport dari Italia, melaporkan bahwa Presiden PSSI, Erick Thohir, menginginkan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. 

Salah satu langkah untuk mencapai tujuan tersebut dikabarkan adalah dengan mengganti pelatih, dan Shin Tae-yong dipandang tidak lagi menjadi pilihan utama. 

Spekulasi semakin memanas setelah postingan yang diduga berasal dari Khairul Anwar, anggota Exco PSSI, yang mengucapkan terima kasih kepada Shin Tae-yong di Instagram. 

Rumor tersebut juga mengaitkan PSSI dengan pelatih asal Belanda yang kini sedang tanpa klub. 

Di antara nama-nama yang beredar, Louis van Gaal menjadi salah satu yang disebut-sebut, meski usianya yang sudah lanjut dan masalah kesehatan mungkin menjadi hambatan.

PSSI dikabarkan sedang mendekati pelatih baru untuk menggantikan Shin dalam upaya meraih target lolos ke Piala Dunia.

Jack Marpaung Meninggal Dunia

Dunia musik Batak kehilangan salah satu legenda, Jack Marpaung, yang meninggal pada usia 76 tahun pada Minggu, (5/1/2025). 

Jack, yang dikenal luas dengan lagu-lagu Batak pop dan folk, menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit St Carolus, Jakarta Pusat, setelah mengalami gejala stroke selama dua tahun terakhir. 

Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam, terutama bagi putrinya, penyanyi Novita Dewi. 

Suami Novita, Alex Hutajulu, mengonfirmasi bahwa Jack Marpaung meninggal dunia setelah sehari sebelumnya menunjukkan kondisi yang semakin memburuk, di mana matanya sudah tidak merespons lagi. 

Jack yang juga seorang pendeta memutuskan pensiun dari dunia musik untuk fokus pada pelayanan rohani. 

Kepergiannya menyisakan duka bagi keluarga dan penggemarnya yang selama ini menikmati karya-karya musiknya yang sudah menjadi bagian dari budaya Batak.

Kritik terhadap Drakor "When The Phone Rings"

Drakor "When The Phone Rings" yang tayang melalui stasiun televisi MBC menuai kontroversi besar setelah menayangkan adegan yang dianggap sebagai plesetan dari konflik Palestina-Israel. 

Dalam episode terakhir pada Sabtu, (4/1/2025), salah satu karakter, Na You Ri, melaporkan sebuah insiden mengenai negara fiktif "Paltima" yang menyerang negara fiktif "Izmael" dan menyandera warga negara Korea Selatan. 

Meski kedua negara tersebut tidak nyata, penonton dengan cepat menyadari bahwa nama-nama tersebut merujuk pada Palestina dan Israel. 

Banyak penonton yang marah dan menilai adegan tersebut sangat tidak sensitif terhadap kondisi yang sedang berlangsung di Gaza, yang terus dibombardir oleh Israel. 

Kritik datang tidak hanya dari penonton domestik tetapi juga internasional, termasuk dari Indonesia.

Mereka menuntut permintaan maaf dari MBC, penulis naskah Kim Ji Woon, dan sutradara Park Sang Woo. 

Banyak yang khawatir bahwa para pemeran drakor ini akan menjadi sasaran kebencian. 

Sebelumnya, drakor ini banyak mendapat pujian untuk jalan ceritanya, namun adegan tersebut merusak citra keseluruhan drama ini.

Program Makan Bergizi Gratis Diluncurkan

Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan untuk memberikan akses makanan sehat bagi masyarakat yang membutuhkan pada Senin (6/1/2025). 

Program ini dilaksanakan serentak di berbagai daerah di Indonesia, termasuk wilayah Jabodetabek, Karawang, dan Bandung. 

Peluncuran program tersebut langsung dipantau oleh jajaran menteri dari Kabinet Merah Putih, yang turun ke lapangan untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya. 

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa program ini difokuskan pada daerah-daerah dengan angka kemiskinan dan rawan gizi buruk. 

Salah satu titik pemantauan adalah SPPG Bojong Koneng di Karawang, yang juga dipantau oleh Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat. 

Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan keluarga yang kurang mampu.

Wabah HMPV di China

China kini tengah menghadapi lonjakan kasus Human Metapneumovirus (HMPV), yang menyebabkan kepanikan di kalangan publik dan mengisi ruang rumah sakit dengan pasien. 

Lonjakan ini terjadi seiring dengan musim dingin, yang memang sering menjadi waktu puncak untuk penyakit saluran pernapasan. 

HMPV, yang pertama kali ditemukan pada 2001, kini menjadi perhatian utama karena penularannya yang cepat, terutama di kalangan anak-anak di bawah 14 tahun. 

Gejala dari HMPV mirip dengan flu biasa, termasuk batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.

Meskipun kebanyakan kasus bersifat ringan, HMPV dapat menyebabkan komplikasi berat, seperti pneumonia, pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. 

Pemerintah China telah mengimbau agar masyarakat tetap tenang, dengan memberlakukan langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan masker dan menjaga jarak. 

Beberapa negara tetangga, seperti Taiwan dan Hong Kong, mulai memperketat pengawasan terhadap penyebaran virus ini.

Donasi Agus Salim Dialihkan

Denny Sumargo memberikan respons atas kabar bahwa uang donasi untuk Agus Salim, korban penyiraman air keras, dialihkan untuk korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Denny yang merasa prihatin dengan situasi tersebut, meminta Agus Salim untuk tetap tenang dan meyakinkan bahwa ia akan tetap membantu biaya pengobatan Agus. 

Denny bahkan menawarkan untuk memberikan bantuan langsung, baik untuk pengobatan atau untuk kebutuhan hidup Agus di masa depan. 

Ia mengatakan bahwa meskipun uang donasi telah dialihkan untuk tujuan kemanusiaan, ia tetap akan memastikan Agus mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. 

Denny juga mengatakan akan menyiapkan dana untuk pengobatan lebih lanjut dan membantu kelangsungan hidup Agus jika diperlukan. 

Denny Sumargo menunjukkan empati dan komitmennya untuk tetap mendukung Agus dalam kesulitan ini.

Insiden di Bandara Beirut

Seorang diplomat Iran terlibat dalam insiden di Bandara Beirut, Lebanon, pada Minggu, (5/1/2025), setelah menolak tas diplomatiknya diperiksa oleh petugas keamanan bandara.

Setelah tiba dari Teheran, diplomat tersebut membawa dua tas diplomatik yang hendak diperiksa. 

Namun, ia menolak berdasarkan alasan kekebalan diplomatik yang diatur dalam Konvensi Wina 1961.

Keputusan untuk menahan diplomat ini menyebabkan ketegangan di bandara, dengan pihak berwenang menunggu klarifikasi dari Kedutaan Besar Iran di Lebanon. 

Setelah menerima nota diplomatik yang menjelaskan isi tas, yang terdiri dari dokumen dan uang untuk biaya operasional kedutaan, tas tersebut akhirnya diperbolehkan masuk. 

Kejadian ini menunjukkan pentingnya penerapan hukum internasional dalam hubungan diplomatik, meskipun tetap memicu perdebatan mengenai prosedur pemeriksaan di negara-negara penerima.