Bappeda Aceh Diskusikan Rencana Investasi dengan Bos Lion dkk, Difasilitasi KPA Luwa Nanggroe
Pemerintah Aceh menyambut baik kehadiran investor dan meminta kepada Kepala SKPA agar dapat memberikan...
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda Aceh) mengadakan pertemuan lanjutan bersama delegasi investor mendiskusikan rencana investasi di Aceh secara lebih detail, Selasa (7/1/2025).
Pertemuan sebelumnya telah berlangsung di Hermes Palace Hotel yang diinisiasi Komite Peralihan Aceh (KPA) Luwa Nanggroe dengan agenda pemaparan potensi investasi di Aceh.
Pertemuan yang berlangsung secara hybrid ini dipimpin langsung Kepala Bappeda Aceh, Dr H T Ahmad Dadek SH MH. Dalam sambutannya menyampaikan, Pemerintah Aceh menyambut baik kehadiran investor dan meminta kepada Kepala SKPA agar dapat memberikan informasi yang lebih clear tentang potensi investasi di Aceh. “Serta memberi kemudahan kepada para investor agar tertarik untuk merealisasikan investasinya di Aceh,” kata Dadek.
Sementara Ketua KPA Luwa Nanggroe, Teuku Emi Syamsyumi atau yang akrab disapa Abu Salam menyatakan, Lion Group berkeinginan untuk berinvestasi di Aceh pada empat bidang yaitu pertambangan (terutama tambang emas), minyak dan gas bumi, kelautan dan perikanan (termasuk garam), serta perkebunan (gandum dan jagung).
Delegasi ini dipimpin langsung oleh Tan Sri William Cheng yang merupakan Chairman of Lion Group Malaysia, Life Honorary President of Associated Chinese Chambers of Commerce. Dalam kesempatan ini dikatakannya, investasi tersebut direncanakan untuk jangka panjang minimal 10 tahun atau telah melewati satu siklus masa payback period.
“Untuk itu dibutuhkan ketersediaan sumber daya yang mencukupi, serta dukungan infrastruktur,” kata William Cheng.
Kebutuhan dimaksud di antaranya lahan dengan luas minimal 5.000 hektare dan status tanah yang jelas, akses jalan dan transportasi, ketersediaan energi yang murah, serta kemudahan dalam pengurusan perizinan.
Para investor juga menyatakan akan patuh terhadap ketentuan pembayaran pajak, royalti, dan juga penggunaan tenaga kerja lokal. Mereka berharap agar investasi ini dapat menguntungkan kedua belah pihak yaitu investor dan pemerintah atau rakyat Aceh.
Pertemuan yang difasilitasi Ketua KPA Luwa Nanggroe ini juga menghadirkan para kepala SKPA terkait atau yang mewakili yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Biro Perekonomian Setda Aceh.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.