Breaking News

Berita Bener Meriah

Politeknik Aceh Teken MoU Kerjasama Riset Inovasi Mesin Kopi Dengan Mitra Lokal di Bener Meriah

Ketua Tim Riset sekaligus Direktur Politeknik Aceh Dr Hilmi SE MSi Ak menjelaskan, bahwa riset ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi teknologi yang

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HO
Politeknik Aceh teken MoU kerjasama riset inovasi mesin kopi dengan mitra lokal. 

SERAMBINEWS.COM - Politeknik Aceh, yang pada tahun 2024 terpilih sebagai penerima program Riset Katalisator Kemitraan Berdikari dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, baru-baru ini melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra riset dalam rangka pengembangan inovasi mesin di bidang kopi.

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan teknologi tepat guna yang dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam pengolahan kopi, khususnya di daerah Aceh.

Penandatanganan MoU tersebut melibatkan beberapa mitra riset, antara lain Koperasi Kopi Wanita Gayo (KOKOWAGAYO) dan CV. Al Fazil.

Selain itu, kegiatan juga diikuti dengan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas perencanaan dan analisis kebutuhan mesin yang dibutuhkan oleh para pelaku industri kopi lokal.

Baca juga: Mahasiswa Politeknik Aceh Raih Prestasi Internasional YIS 2024 di Malaysia, Bawa Pulang 3 Juara

Ketua Tim Riset sekaligus Direktur Politeknik Aceh Dr Hilmi SE MSi Ak menjelaskan, bahwa riset ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi teknologi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan mitra riset. 

Menurutnya, keberhasilan perancangan mesin kopi sangat bergantung pada keterlibatan mitra riset yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang kebutuhan industri kopi.

“Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program riset sebelumnya yang berfokus pada penguatan ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah. Kami juga berkolaborasi dengan empat Politeknik di Provinsi Aceh, yaitu Politeknik Aceh, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Aceh Selatan, dan Politeknik Indonesia Venezuela,” kata Dr Hilmi.

Sementara itu, Rizkani Ahmad, Ketua Koperasi Kopi Wanita Gayo (KOKOWAGAYO) yang juga turut serta dalam kegiatan ini berharap riset dan pengembangan mesin yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam mengolah kopi sesuai dengan standar pasar internasional. 

Koperasi yang berbasis di Bener Meriah ini memiliki 382 anggota yang tersebar di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, dengan luas lahan garapan mencapai 342 hektar. 

Baca juga: Politeknik Aceh Raih 7 Penghargaan LLDIKTI XIII Award Tahun 2024, Ini Daftarnya

Produk kopi mereka diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan kini mulai merambah pasar Korea.

Kegiatan riset ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui pendanaan Program Katalisator Kemitraan Berdikari.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas kopi lokal dan mendukung pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan industri.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved