Liga 2

PSMS Medan Dijual, Edy Rahmayadi Ajukan 2 Syarat Ini kepada Calon Pembeli, Berapa Harganya?

Pertama adalah PSMS tidak boleh dibawa keluar Sumatra Utara dan kedua PSMS harus dijaga dengan baik.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
PSMS Medan Dijual, Edy Rahmayadi Ajukan 2 Syarat Ini kepada Calon Pembeli 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN -  PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) menjual saham klub sepak bola PSMS Medan.

Pembina KMI, Edy Rahmayadi, meminta calon pembeli harus memenuhi dua kriteria khusus.

Pertama adalah PSMS tidak boleh dibawa keluar Sumatra Utara dan kedua PSMS harus dijaga dengan baik.

Keterangan tersebut disampaikan Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifuddin Maulana Basri.

"Permintaan pembina hanya dua, jangan dibawa PSMS keluar Sumatera Utara, dan yang kedua, tolong dijaga dengan baik," ujar Ari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/1/2025).

Namun, kata Ari, sampai sejauh ini belum ada pihak yang secara serius melakukan penawaran untuk membeli saham PSMS.

"Kami sedang menunggu kabar dari calon pembeli, yang tanya banyak, tapi belum tahu mana yang serius. Intinya, kami sudah ikhlas, kalau ini harus berpindah kepemilikan," ujarnya.

Baca juga: Permalukan PSMS Medan di Depan Suporternya, Persiraja Banda Aceh Kian Kokoh di Puncak Klasemen Liga

 
Disinggung soal nilai jual PSMS, Ari tidak menjawabnya secara gamblang, dia hanya menyebut harga klub tidak hanya boleh dipandang dari sisi finansial.

"Kalau soal harga, ya relatif, tidak bisa kita cerita untung rugi. Selayaknya tim Liga 2 saja, tapi PSMS ini punya value yang lebih. Kalau memang serius untuk PSMS, calon pembeli tak seharusnya memperdebatkan hal itu," jelasnya.

 Kendati demikian, dia memastikan sampai saat ini PSMS masih dikelola KMI.

"Masih saya dan ayah (Edy Rahmayadi) yang membiayai ini semua. Tolong doakan tim kita ini bisa melewati babak playoff degradasi Liga 2 dengan baik. Saya tekankan kepada pemain harus bermain all-out demi marwah PSMS. Tugas saya adalah membiayai ini sampai selesai," ujarnya.

Kata Arifuddin, saat ini PSMS Medan memang tengah bersiap menghadapi babak playoff degradasi Liga 2.

Menurutnya, meski menghadapi tekanan finansial dan isu kepemilikan, semangat juang tim Ayam Kinantan tetap tinggi.

Dia juga menegaskan pentingnya menjaga performa tim untuk mempertahankan marwah klub kebanggaan Kota Medan dan Sumut.

 

Arifuddin Ikhlas Berpindah Kepemilikan

Pengelola PSMS, Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifuddin Maulana Basri, akhirnya buka suara terkait masa depan klub berjuluk Ayam Kinantan.

Isu mengenai kemungkinan berpindahnya kepemilikan PSMS Medan semakin menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Sumatera Utara. 

Gagalnya PSMS Medan lolos ke babak 8 besar Liga 2 musim 2024-2025 ini, Manajemen sadar diri untuk angkat kaki.


PSMS yang saat ini dikelola Edy Rahmyadi dan Arifuddin siap menjual tim Ayam Kinantan kepada pihak lain.

Terkait hal itu, Arifuddin menjelaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap kemungkinan perubahan kepemilikan, meski hingga saat ini belum ada keputusan resmi.

"Terkait polemik pindah tangan kepemilikan PSMS, kami sedang menunggu kabar dari calon pembeli. Yang tanya banyak, tapi belum tahu mana yang serius. Intinya, kami sudah ikhlas kalau ini harus berpindah kepemilikan," kata Arifuddin sesuai rilis dari Media Officer PSMS Medan, Kamis (16/1/2025).

Namun, Arifuddin menegaskan ada dua syarat utama yang harus dipenuhi untuk mengambil alih PSMS Medan.

Sesuai permintaan dari pembina klub yang juga Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi, pemilik baru diutamakan menjaga marwah PSMS.

"Permintaan pembina hanya dua: jangan dibawa keluar Sumatera Utara, dan yang kedua, tolong dijaga dengan baik," ujarnya tegas.

 

Berapa Harga PSMS Dijual?
 
Terkait harga jual PSMS Medan, Arifuddin tak membeberkan secara rinci berapa besarannya. Ia menyebut bahwa harga klub tidak hanya dilihat dari sisi finansial. 

"Kalau soal harga, ya relatif. Tidak bisa kita cerita untung rugi. Selayaknya tim Liga 2 saja, tapi PSMS ini punya value yang lebih. Kalau memang serius untuk PSMS, calon pembeli tak seharusnya memperdebatkan hal itu," jelasnya.

Menantu dari Edy Rahmayadi ini juga menambahkan pesan untuk pihak yang berminat mengambil alih PSMS.

"Intinya, kami pun tahu diri. Dan kalau kata anak Medan, jangan tembak lari," ungkapnya.

Perjuangkan PSMS di Play-off Degradasi

Meski isu kepemilikan PSMS terus berembus, Arifuddin memastikan hingga kini belum ada kesepakatan resmi dengan pihak manapun. 

PSMS Medan saat ini masih dikelola olehnya dan masih berusaha mempertahankan tim Ayam Kinantan di Liga 2. Mengingat PSMS saat ini masih melanjutkan babak Play-off degradasi.

"Masih saya dan ayah (Edy Rahmayadi) yang membiayai ini semua. Tolong doakan tim kita ini bisa melewati babak play-off dengan baik. Saya tekankan kepada pemain harus bermain all-out demi marwah PSMS. Tugas saya adalah membiayai ini sampai selesai," ucapnya.


Saat ini, PSMS Medan tengah bersiap menghadapi babak playoff degradasi Liga 2. Meski menghadapi tekanan finansial dan isu kepemilikan, semangat juang tim Ayam Kinantan tetap tinggi.

Arifuddin menegaskan pentingnya menjaga performa tim untuk mempertahankan marwah klub kebanggaan Kota Medan dan Sumatera Utara.

Sebelumnya, Dirut PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri saat ditemui kelompok supporter PSMS Medan Fans Club (PFC) yang dipimpin langsung oleh ketua, Tatang Angkasa Tarigan, mengatakan musim ini akan menjadi akhir masa kepemimpinannya di PSMS Medan

"Lolos gak lolosnya PSMS di bola itu, selesailah aku di bola. Gak perlu kalian usir aku. Selesai aku di bola. Gak perlu ABCDE. Kapasitas aku sampai di sini," ujarnya dalam rekaman vidio yang diterima Tribun Medan, Minggu (5/1/2025), seusai PSMS kalah 0-1 dari tuan rumah PSPS Pekanbaru.

Awalnya kelompok suporter meminta penjelasan kondisi PSMS Medan saat ini. Pasalnya, berhembus isu soal pemain belum gajian. 

"(Soal) kondisi finansial PSMS Medan, katanya kalau kondisi pemain PSMS tidak dibayarkan 3 bulan. Saya tidak mau menjawab ABCD. Ini hal yang lumrah setiap tahunnya di bulan 12, karena ini perusahaan. Di bulan 12 itu kita gak mengeluarkan budget setiap tahunnya," kata menantu Edy Rahmayadi yang akrab disapa Ari. 

Ari menilai bahwa isu soal gaji naik ke permukaan, disebabkan adanya oknum atau pihak yang ingin mengambil alih PSMS Medan

Meskipun, Ari mengakui bahwa pihaknya kini sudah membuka pintu. 

"Mungkin isu ini naik karena kalau saya lihat ada orang yang ingin mengambil PSMS Medan. Tapi hari ini silakan ambil, dan tolong berbuat untuk PSMS," ujarnya. 

Ari juga meluruskan bahwa tidak benar pemain tidak bergaji berbulan-bulan. Namun ia meminta komitmen pemain untuk membawa PSMS lolos ke 8 besar.

"Kalau dibilang gaji PSMS berbulan-bulan, sampai 3 bulan, itu fitnah. Silakan tanya ke pemain. Hari ini saya bilang ke pemain. Kalau kalian, kubayarkan 3 bulan langsung sampai bulan 2, apa jaminan dari pemain? Bisa gak kalian buktikan kita lolos sampai 3 besar. Aku gak mau hancur sendiri. Jangan nanti begini, sudah jatuh tertimpa tangga. Aku lunasi gaji sampai 3 bulan, selesai segala macam, pemain sudah cari-cari tim lain," katanya.

"Lillahi taala demi apapun. seluruh kekuatan aku, apapun yang aku punya. Kalau soal gaji sudahlah. Sriwijaya gaji belum apapun, DP belum, bisa menang 5-2 (5-3 lawan Bekasi City). Kita tidak usah saling menyalahkan. Ini bukan pembenaran kami. Kata kuncinya, kalau ada orang yang peduli kepada PSMS. Silakan," tambahnya.  

 

 

 

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei Puji Gencatan Senjata di Gaza: Kekalahan Bagi Israel

Baca juga: Kondisi Serma Randi Usai Ditembak Sertu Hendri, Pengurus Ponpes Ceritakan saat Tolong Korban

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved