Breaking News

Video

VIDEO Meski Ada Hambatan, AS Tegaskan Gencatan Senjata di Gaza Harus Dimulai Pada 19 Januari

Antony Blinken mengatakan Gencatan senjata di Jalur Gaza harus dimulai pada Minggu (19/1/2025) sesuai rencana

Editor: Muhammad Aziz

SERAMBINEWS.COM - Gencatan senjata di Jalur Gaza harus dimulai pada Minggu (19/1/2025) sesuai rencana, meskipun para negosiator perlu menyelesaikan 'masalah' di menit-menit terakhir.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.

Antony Blinken dalam konferensi pers di Washington, Kamis (16/1/2025), dilansir Arab News, mengatakan bahwa tidak mengherankan bahwa dalam proses dan negosiasi yang sangat menantang dan menegangkan ini, Anda mungkin mendapatkan jalan keluar yang longgar.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan para pihak membuat kemajuan yang baik dalam menyelesaikan hambatan-hambatan di menit-menit terakhir.

Sebelumnya pejabat itu mengatakan, satu-satunya perselisihan yang tersisa adalah mengenai identitas beberapa tahanan yang ingin dibebaskan Hamas.

Utusan Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump berada di Doha dengan mediator Mesir dan Qatar yang bekerja untuk menyelesaikannya, kata pejabat itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan untuk memulangkan sandera yang ditawan di Jalur Gaza telah tercapai.

Pengumuman itu muncul sehari setelah kantor Netanyahu mengatakan ada kendala pada menit-menit terakhir dalam perundingan untuk membebaskan sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina.

Diberitakan AP News, Netanyahu mengatakan dia akan mengadakan pertemuan Kabinet Keamanan pada Jumat (17/1/2025) dan kemudian pemerintahan, untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata.

Sementara, Presiden AS terpilih Donald Trump mengatakan, perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebaiknya diselesaikan sebelum pelantikannya pada hari Senin dan mengatakan keterlibatannya sangat penting untuk negosiasi.

Trump juga mengatakan “kami berjabat tangan, dan kami menandatangani dokumen tertentu, tetapi itu sebaiknya dilakukan.”

Dia juga mengklaim Presiden AS Joe Biden tidak melakukan apa pun.

Di dalam Gaza, kegembiraan atas gencatan senjata itu berubah menjadi kesedihan dan kemarahan atas pemboman yang semakin intensif yang mengikuti pengumuman itu.

Kesepakatan gencatan senjata muncul pada Rabu (15/1/2025) setelah mediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS untuk menghentikan perang di Gaza.

Kesepakatan tersebut menguraikan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved