Berita Aceh Timur

Gajah Liar yang Sempat Diobati di Aceh Timur Ditemukan Mati, Diduga Keracunan

Sebelumnya, pada Jumat (24/1/2025), tim medis kembali melakukan pengobatan terhadap gajah tersebut

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Amirullah
For Serambinews.com
GAJAH MATI - Gajah betina yang sempat diobati karena sakit ditemukan mati, Sabtu (1/2/2025). 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Seekor gajah Sumatera betina berusia sekitar 7-8 tahun ditemukan mati di Gampong Seuneubok Bayu, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur. Sebelumnya, gajah tersebut sempat mendapat perawatan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh karena terinfeksi penyakit.

Informasi yang diterima Serambinews.com, Sabtu (1/2/2025), menyebutkan bahwa Resor Konservasi Eksitu Langsa bersama tim Elephant Protection Team (EPT) telah melakukan pemeriksaan dan penanganan medis terhadap gajah tersebut. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan kondisi mulut dan lidah gajah mengalami infeksi dengan warna merah dan bernanah. Selain itu, fesesnya berwarna hitam dan berukuran kecil.

"Dari diagnosa sementara, kemungkinan besar organ pencernaan mengalami kerusakan atau infeksi. Bagian vagina juga mengalami pendarahan yang diduga akibat mengonsumsi sesuatu yang mengandung racun, sehingga menyebabkan gangguan serius pada sistem pencernaan," ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Aceh, Kamaruzzaman.

Baca juga: Mualem Nikahkan Puterinya Zaslyana Muzakir dengan Mahar 300 Ringgit

Upaya Pengobatan Selama 10 Hari

Sebelumnya, pada Jumat (24/1/2025), tim medis kembali melakukan pengobatan terhadap gajah tersebut dengan memberikan cairan tambahan, obat, dan vitamin. Namun, kondisinya tidak menunjukkan banyak kemajuan. Pemeriksaan lebih lanjut mengindikasikan bahwa organ ginjal dan sistem metabolisme pencernaan sudah terganggu.

Saat penanganan medis berlangsung, gajah itu mengeluarkan urin dan feses berwarna hitam serta berbau busuk, yang menandakan adanya reaksi metabolisme pencernaan. Tim medis kemudian mengambil sampel darah kedua untuk diuji di laboratorium.

BKSDA Aceh mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam upaya perlindungan dan penyelamatan satwa dilindungi, termasuk masyarakat serta perangkat Desa Seuneubok Bayu dan Desa Julok Rayeuk Selatan, unsur Muspika Kecamatan Indra Makmu, serta tim EPT dan medis.

Camat Indra Makmu, Irwansyah Pandjaitan, membenarkan bahwa gajah tersebut ditemukan mati di perkampungan Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmu.

"Benar, kami turut mendampingi dokter hewan dan petugas BKSDA saat menguburkan gajah malang itu semalam," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved