Berita Banda Aceh

Harga Cabai Mulai Merangkak Naik

Syahrul, pedagang di Pasar Peunayong mengaku, seluruh jenis cabai yang ia jual mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/INDRA WIJAYA
HARGA CABAI - Pedagang memilah cabai hijau di kawasan Pasar Tradisional Peunayong, Banda Aceh, Rabu (5/2/2025). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga komoditas pangan berupa cabai di sejumlah pasar tradisional di Banda Aceh sejak beberapa hari terakhir merangkak naik. Kenaikan harga bumbu dapur itu dipicu kurangnya stok dari luar daerah dan hanya mengandalkan cabai lokal.

Syahrul, pedagang di Pasar Peunayong mengaku, seluruh jenis cabai yang ia jual mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Selain minimnya stok, kenaikan harga cabai juga dikarenakan lahan cabai milik masyarakat mati akibat terkena banjir. Dia mengatakan, saat ini ia membeli cabai dari para petani lokal di Pidie, Takengon, dan beberapa daerah sentra lainnya.

"Kalau dari Medan nggak ada stok. Mereka saja harus membeli cabai dari Jawa," kata Syahrul kepada Serambi, Rabu (5/2/2025).

Dia mengatakan, untuk saat ini cabai merah ia jual per kilonya Rp 65 ribu. Kenaikan cabai merah tersebut naik hampir Rp 25 ribu. Sementara cabai hijau dari harga normal Rp 24 ribu kini menjadi Rp 30 Ribu.

Lalu cabai rawit dijual mulai dari Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu. "Kalau yang dari Takengon cabai rawitnya kita jual Rp 70 ribu/kg," jelasnya.

Sementara bawang merah dan bawang putih hingga telur ayam ras justru mengalami penurunan. Dikatakan Syahrul, untuk bawang merah kini dijual Rp 35 Ribu dan bawang putih Rp 40 ribu per kilo.

"Sebelumnya sempat dijual diangkat Rp 40 ribu untuk bawang merah. Kemudian telur ayam juga turun sekarang dijual Rp 45 ribu per papan. Sebelumnya kita jual Rp 50-55 ribu," pungkasnya.(iw)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved