Berita Lhokseumawe

Dosen KPI Kandidat Doktor di Belanda Jadi Pemateri Tika Beut IAIN Lhokseumawe

Kali ini, diskusi dilakukan secara Zoom Meeting dengan pemateri Nurul Khansa Fauziyah, MSi, dosen jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Lh

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Dok Panitia
TIKA BEUT TALKS - Komunitas Tika Beut IAIN Lhokseumawe, Jum'at (7/2/25) kembali menggelar diskusi inspiratif dalam program Tika Beut Talks, yang tetap berlangsung aktif, meskipun dalam masa libur kuliah. 

Kali ini, diskusi dilakukan secara Zoom Meeting dengan pemateri Nurul Khansa Fauziyah, MSi, dosen jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Lhokseumawe dan PhD Candidate di Maastricht University Belanda.

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE  – Komunitas Tika Beut IAIN Lhokseumawe, Jum'at (7/2/2025) kembali menggelar diskusi inspiratif dalam program Tika Beut Talks.

Kegiatan ini tetap berlangsung aktif, meski dalam masa libur kuliah.

Kali ini, diskusi dilakukan secara Zoom Meeting dengan pemateri Nurul Khansa Fauziyah, MSi, dosen jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Lhokseumawe dan PhD Candidate di Maastricht University Belanda.

Mengangkat tema " 6 bulan pertama menjadi mahasiswa di Belanda : Student Life in Netherlands", Nurul Khansa menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Tika Beut.

Menurutnya, komunitas ini adalah inovasi baru yang luar biasa karena menjadi satu-satunya di Aceh yang mengusung kearifan lokal sebagai wadah diskusi ilmiah.

"Saya sangat salut dengan adanya Tika Beut. Ini merupakan inovasi baru dan satu-satunya di Aceh yang mengusung kearifan lokal sebagai wadah diskusi.

Baca juga: Warga Pedalaman Aceh Timur Akhirnya Nikmati Listrik dengan Normal, 4 Bulan cuma Nyala Lampu 5 Watt

Ini adalah langkah besar bagi mahasiswa untuk terus belajar dan berkembang," ungkapnya melalui Zoom Meeting. 

Khansa sapaan akrab pemateri, juga berbagi kisah tentang bagaimana ia akhirnya memilih Belanda sebagai tempat melanjutkan studi.

Berawal dari kesempatan mengikuti program pertukaran pelajar ke Belanda, dan sejak saat itu jatuh cinta dengan suasana akademik serta budaya negara Belanda. 

"Dulu saya sempat mendapat kesempatan pertukaran pelajar ke Belanda, dan sejak saat itu saya jatuh cinta dengan negara ini. Rezeki Allah membawa saya kembali untuk menempuh studi S3 di sini," tuturnya. 

Lebih lanjut, Khansa menekankan bahwa dalam menggapai sesuatu, usaha saja tidak cukup.

Harus diiringi dengan doa kepada Allah, serta memohon ridha dari orang-orang yang semestinya seperti orang tua, suami, guru, dan orang-orang yang berperan dalam kehidupan kita. 

Baca juga: VIDEO Diduga Nego Nuklir, Trump Ingin Dekat Lagi dengan Kim Jong Un

"Jangan hanya mengandalkan usaha, tapi juga perbanyak doa. Mohon restu dari orang tua, guru, suami, dan orang-orang yang mendukung kita. Ridha mereka adalah jalan kemudahan bagi kita," pesannya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved