Langsa
93 Imigran Rohingya yang Terjaring di Terminal Langsa Dikembalikan ke Bireuen
Setelah sempat beberapa jam berada Terminal Type A Langsa ini, Rohingya ini dinaikkan kembali ke bus yang sebelumnya mereka tumpangi...
Penulis: Zubir | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - 93 imigran Rohingya yang terjaring petugas Terminal Type A Langsa dan Kepolisian ketika hendak diselundupkan ke Sumut, Senin (17/2/2025) malam tadi kembali dibawa ke Kabupaten Bireuen.
Informasi diperoleh Serambinews.com, ke 93 imigran Rohingya usai magrib telah dibawa kembali ke penampungan sementara mereka sebelumnya, di Kabupaten Bireuen.
Setelah sempat beberapa jam berada Terminal Type A Langsa ini, Rohingya ini dinaikkan kembali ke bus yang sebelumnya mereka tumpangi.
Kemudian dengan pengawalan petugas dan pihak terkait lainnya, mereka diberangkatkan lagi ke Bireuen, di mana pertama kali mereka dijemput oleh bus tersebut.
"Selesai magrib tadi mereka tidak ada lagi di Terminal, mereka telah dibawa oleh petugas terkait," sebut Wasatpel Terminal Type A Langsa, Rudy, kepada Serambinews.com, yang diihubungi via telepon malam ini.
Sementara Serambinews.com, yang coba melakukan konfirmasi pihak Imigrasi Langsa malam ini, belum ada jawaban.
Kronologis Imigran Rohingya Terjaring di Terminal Langsa
Hingga sore ini seratusan imigran Rohingya yang diduga hendak diselundupkan deri Aceh ke wilayah Sumut, masih diamankan di Terminal Type A Langsa.
Wasatpel Terminal Type A Langsa, Rudy, kepada Serambinews.com, menyebutkan kronologis terjaringnya para imigran Rohingya yang berada di dalam bus tanpa bernopol tersebut.
Berawal adanya kegiatan rutin Petugas Terminal Type A Langsa bersama Satlantas Polres Langsa yang melakukan ramcek dan cek urin sopir angkutan umum di depan Terminal setempat.
Saat itu, melintas satu unit mobil bus dari arah Banda Aceh menuju Sumut yang tidak menggunakan nopol, petugas lalu mengarahkan bus masuk ke terminal untuk dilakukan pemeriksaan.
Ketika dilakukan pemeriksaan barulah diketahui di dalam bus tersebut terdapat penumpang yang ternyata para imigran Rohingya ini.
Oleh karena penumpang Rohingya dan tidak dilengkapi data yang jelas, maka masalah itu diambil alih oleh pihak Kepolisian setempat.
"Menurut keterengan sopir, penumpang Rohingya ini diambil di Bireuen hendak dibawa ke Medan, tetapi data kendaraannya juga tidak jelas," sebut Rudi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.