Banda Aceh

Sebagian Besar Kasus HIV di Banda Aceh Ditularkan Pasangan Sesama Jenis

Sementara sepanjang Januari 2025, terdapat sebanyak 8 kasus baru orang teinfeksi HIV yang berasal dari beberapa daerah seperti...

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
via tribunnewswiki
Ilustrasi virus HIV/AIDS. Sebagian Besar Kasus HIV di Banda Aceh Ditularkan Pasangan Sesama Jenis. 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, Lukman melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Supriyadi menyebutkan, sebagian besar atau 46 persen kasus HIV ditularkan karena transmisi seksual yang menyimpang yaitu Laki-laki Seks Laki-laki (LSL) di Kota Banda Aceh hingga 2024.

"Artinya sebanyak 242 kasus karena transmisi seksual yang menyimpang LSL dibandingkan dengan faktor resiko lainnya," kata Supriyadi.

Sementara sepanjang Januari 2025, terdapat sebanyak 8 kasus baru orang teinfeksi HIV yang berasal dari beberapa daerah seperti Aceh Besar 2 kasus dan sisanya satu kasus meliputi Aceh Selatan, Aceh Timur, Pidie, Aceh Tamiang, Sabang serta Lhokseumawe.

Dia juga menyebutkan, beberapa aplikasi yang kerap digunakan oleh komunitas LGBTQ+ di Indonesia termasuk di Banda Aceh seperti Hornet, Aplikasi chat gay yang dipilih oleh lebih dari 100 juta pria gay, biseksual, transgender, dan queer di seluruh dunia. 

Blued/Walla, aplikasi pencari jodoh khusus gay yang menyediakan dukungan sosial berupa pesan motivasi, pemberian barang, dan nasihat.
 
Walla, aplikasi yang menggabungkan siaran langsung, obrolan suara, pencocokan gay, dan percakapan dinamis. Wapo, aplikasi kencan gay untuk pria. Shuggr, aplikasi gay chat dan dating. Taimi, aplikasi LGBTQ+ dating dan chat. Serta Zoe, aplikasi obrolan dan kencan lesbian.

Selain berisiko secara kesehatan, seks sesama jenis juga merupakan larangan agama. Kabid P2P Dinkes Banda Aceh itu mengimbau agar anak-anak muda menjauhi praktik suka sesama jenis ini karena berisiko terinfeksi virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 sejenis sel darah putih yang penting untuk melawan infeksi.

"Jika tidak ditangani, HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh secara signifikan sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit, yang dikenal sebagai AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Jumlah orang terinfeksi HIV terus melonjak di Aceh sejak tahun 2020 lalu. Data yang diterima Serambi, orang yang terinfeksi HIV yakni 127 pada 2020, kemudian naik 181 pada 2021, selanjutnya naik 277 pada 2022, naik lagi 309 pada 2023 dan terakhir naik 348 kasus HIV/AIDS di Aceh pada 2024.

Sementara berdasarkan tempat ditemukan, Banda Aceh tertinggi sampai dengan 2024 dengan jumlah 752 kasus (versi Dinkes Kota 510 kasus hingga November 2024), kemudian Langsa sebanya 317 kasus dan Aceh Utara 214 kasus.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved