Berita Pidie Jaya

32,5 Ha Sawah di Pijay Tergenang Banjir, 2,5 Ha Padi Terancam Gagal

"Kemungkinan besar akan selamat padi jika hujan turun dengan intensitas rendah dan tidak memicu banjir susulan,"ujarnya.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/IDRIS
TINJAU LOKASI BANJIR: Wakil Bupati Pijay, Hasan Basri ST MM (kiri) bersama Kepala Distanpang, drh Muzakkir Muhammad MM (tengah) meninjau lokasi lahan persawahan warga di Gampong Kiran, Kecamatan Jangka Buya sebelah dilakukan normalisasi saluran Muara Sukon dan sungai kedua Krueng Alue Keutapang dan Krueng Ulim, Selasa (4/3/2025). SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL 

 

"Kemungkinan besar akan selamat padi jika hujan turun dengan intensitas rendah dan tidak memicu banjir susulan,"ujarnya.

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Sebanyak 32,5 Ha hamparan lahan sawah yang ditanami padi warga di Kecamatan Bandar Dua dan Jangka Buya tergenang banjir luapan sungaii Krueng Alue Keutapang dan  Krueng Ulim, sejak Minggu (2/3/2925).

"Hasil pendataan tim atau  penyuluh pertanian sejak Senin (3/3/2025) petang di dua kecamatan Bandar Dua dan Jangka Buya tercatat ada 32,5 Ha lahan sawah yang telah ditanami padi sekitar usia satu  hingga dua bulan tergenang banjir luapan sungai Krueng Alue Keutapang dan  Krueng Ulim sejak Minggu (2/3/2025) lalu,"sebut kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpang) Pijay, drh Muzakkir MM kepada Serambinews.com, Selasa (4/3/2025).

Disebutkan  Muzakkir , dari 32,5 Ha lahan yang tergenang itu lebih didominasi di kecamatan paling timur di Pijay, yaitu Bandar Dua dengan luas hamparan mencapai 30 Ha dengan usia padi 2 bulan yang tersebar di tiga Gampong yaitu, Babah Krueng, Seunong dan Poh Roh. 

Kondisi padi saat ini pada seluruh batang telah dilumati oleh Lumpur sendimen.

"Kemungkinan besar akan selamat padi jika hujan turun dengan intensitas rendah dan tidak memicu banjir susulan,"ujarnya.

Selebihnya lahan produktif warga seluas  2,5 Ha di Gampong Kiran, Kecamatan Jangka Buya dengan usia satu bulan.

Dari hasil amatan kondisi padi dalam usia 1 bulan ini berpotensi gagal menuju tahap selamat apalagi menuju tahapan panen.

Disebutkan juga sejak siang kemarin atau Senin (3/3/2025) kondisi air yang mengenangi pemukiman lahan sawah telah surut.

Kendati demikian, jelas Muzakkir pihaknya mulai hari Selasa (4/3/2025) mengerahkan alat berat berupa Exacavator atau Beko untuk melakukan normalisasi pada kedua bibir sungai Krueng Alue Keutapang dan Krueng Ulim serta saluran Muara Sukon.

Sebab selama ini sendimen serta penyempitan bibir kedua sungai dan saluran sangatlah sempit.

"Pengerukan sendimen ini sebagai langkah awal dan secara permanen menjadi usulan pada paket program pembangunan kembali setelah melakukan kajian terhadap kebutuhan dan kemampuan anggaran,"ungkapnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved