Internasional

Trump Tak Lagi Berikan Bantuan ke Kyiv, Kini Pemimpin Uni Eropa Ambil Langkah Besar Dukung Ukraina!

para pemimpin Uni Eropa bersiap untuk mengambil langkah besar dalam meningkatkan anggaran pertahanan Eropa dan memberikan dukungan berkelanjutan kepad

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Facebook Donald J. Trump
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (11/2/2025) dari publikasi resmi Donald J. Trump pada 20 November 2024 setelah memenangkan Pilpres Amerika Serikat. Pada 10 Februari 2025, 

Komisi Eropa juga telah mengusulkan rencana besar yang bisa memobilisasi hingga 800 miliar euro untuk pertahanan Eropa.

Ini termasuk proposal untuk meminjam hingga 150 miliar euro yang akan dipinjamkan kepada negara-negara Uni Eropa yang membutuhkan bantuan keuangan dalam memperkuat pertahanan mereka.

Para diplomat berharap para pemimpin Uni Eropa akan menyetujui proposal ini dan segera menginstruksikan para pejabat untuk mengubahnya menjadi rancangan undang-undang.

Namun, proses ini tidak akan mudah, mengingat perbedaan pandangan di antara negara-negara anggota tentang prioritas dan kontribusi mereka dalam rencana pertahanan bersama.

Dukungan Terhadap Ukraina

Selain anggaran pertahanan, Ukraina juga menjadi fokus utama dalam pertemuan puncak ini.

Banyak pemimpin Uni Eropa ingin meyakinkan Presiden Zelenskyy bahwa Eropa tetap mendukung Ukraina, meskipun ada ketegangan terkait hubungan dengan Presiden Trump. 

Meskipun hampir semua negara Uni Eropa setuju untuk memberikan bantuan, masih ada perbedaan pandangan mengenai jumlah bantuan militer yang akan diberikan kepada Ukraina tahun ini.

Ada usulan untuk menjanjikan bantuan senilai 20 miliar euro, seperti yang dilakukan pada 2024, dengan masing-masing negara anggota memberikan kontribusi sesuai dengan ukuran ekonominya.

 Namun, beberapa negara Nordik, Baltik, dan Belanda mengeluh bahwa negara-negara besar seperti Prancis, Italia, dan Spanyol tidak cukup memberikan dukungan.

Meskipun demikian, Prancis, Italia, dan Spanyol membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa nilai sebenarnya dari bantuan mereka tidak tercermin dalam estimasi publik.

Para pemimpin Uni Eropa diperkirakan akan meminta pejabat untuk segera mempercepat pekerjaan pada inisiatif ini, terutama terkait dengan koordinasi peningkatan dukungan militer kepada Ukraina.

 Namun, ada ketidakpastian mengenai apakah semua 27 negara anggota Uni Eropa akan mendukung inisiatif tersebut, mengingat ancaman veto dari Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban.

Veto Hungaria Menjadi Penghalang

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin, telah mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap beberapa kebijakan Uni Eropa terkait Ukraina.

Dalam suratnya kepada Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, Orban menegaskan bahwa ada "perbedaan strategis" dalam pendekatan Hungaria terhadap Ukraina, yang menurutnya tidak dapat dijembatani.

Orban, yang juga merupakan sekutu politik Trump, menyarankan agar Uni Eropa mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap Ukraina.

Baca juga: Tantang Gagasan Trump! Rencana Revolusioner Rekontruksi Gaza 53 Miliar Dolar Disetujui Pemimpin Arab

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved