Banda Aceh

Aktivitas Sesar Seulimeum Jadi Penyebab Gempa M 5,4 Guncang Banda Aceh

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Eddy Fitriadi
META AI
GEMPA BUMI – Gempa bumi dangkal berkekuatan magnitudo 5,4 yang mengguncang Banda Aceh dan sekitarnya, Minggu (30/3/2025). Ilustrasi ini dibuat menggunakan kecerdasan Meta AI.  

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar menyebutkan aktivitas Sesar Seulimeum menjadi pemicu gempa bumi dangkal berkekuatan magnitudo 5,4 yang mengguncang Banda Aceh dan sekitarnya, Minggu (30/3/2025). 

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Seulimeum,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, kepada Serambinews.com

Menurut Andi, gempa tektonik yang terjadi pukul 09.58 WIB ini memiliki parameter update dengan episenter terletak pada koordinat 5,55 Lintang Utara (LU) dan 95,47 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat 16 km arah Timur Laut Banda Aceh, pada kedalaman 12 km.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal),” ujarnya. 

Berdasarkan monitoring BMKG, kata Andi, hingga pukul 10.30 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Ia menyebut, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Banda Aceh dan Aceh Besar dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Takengon dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah/terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Daerah Pidie, Pidie Jaya, dan Sabang dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu). Kemudian, daerah Aceh Jaya, Aceh Tengah, Bireuen, dan Lhokseumawe dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tuturnya.

Andi mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian, warga diminta agar menghindari bangunan retak atau rusak diakibatkan oleh gempa

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya.(*) 

 

 

  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved