Breaking News

Fakta Khalil Gibran Rudapaksa Bocah Penjual Kerupuk 4 Kali, Pernah Setubuhi Anjing, Sudah Beristri

Khalil Gibran (37), pelaku penyekapan dan rudapaksa bocah perempuan umur 11 tahun berinisial P di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya ditangkap

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN-TIMUR.COM / EMBA
PELAKU RUDAPAKSA DITEMBAK - Khalil Gibran (34) mengenakan kaos oranye tersangka penyekapan dan rudapaksa anak saat dihadirkan di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Kecamatan Wajo, Makassar, Senin (14/4/2025). Pelaku sempat ditembak saat akan ditangkap. 

SERAMBINEWS.COM - Bocah berusia 11 tahun, seorang penjual kerupuk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial P diduga menjadi korban kekerasan seksual.

Khalil Gibran (37), pelaku penyekapan dan rudapaksa bocah perempuan umur 11 tahun berinisial P di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya ditangkap polisi.

Mirisnya, pelaku sempat menyekap korban dan melakukan rudapaksa sebanyak 4 kali.


Khalil Gibran juga diketahui pernah melakukan persetubuhan dengan anjing peliharaannya.

Berikut fakta-fakta kasus rudapaksa anak penjual kerupuk di Makassar, dirangkum dari Tribun-Timur.com, Kamis (17/4/2025):

 

Kronologi kejadian
 
Kasus rudapaksa bermula saat Khalil Gibran melihat korban sedang berjualan pada 9 April 2025 lalu.

Hal ini terkuak setelah personel Polsek Manggala mendapatkan laporan adanya keributan di sebuah kontrakan, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat pekan lalu.

Setelah tiba di lokasi, polisi memperoleh informasi bahwa keributan terjadi akibat adanya seorang anak yang diduga mengalami kekerasan dan rudapaksa oleh seorang pria tidak dikenal.

P kepada polisi mengatakan, kejadian bermula saat dirinya menjual kerupuk di Jl Letjen Hertasning, Kamis (10/4/2025).

Saat berjualan, ia dihampiri pria misterius yang mengendarai motor.

Pria itu membujuk P untuk ikut bersamanya dengan iming-iming akan diberikan baju baru dan beras.

Tanpa rasa curiga, P pun naik ke motor pria itu ke kontrakan di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala.

Setibanya di kontrakan itu, lanjut P dirinya mengaku langsung dianiaya oleh pelaku.

Kedua tangannya diikat pelaku menggunakan lakban hitam.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved