Kupi Beungoh

Menata Banda Aceh sebagai Kota Dakwah, Rebranding Serambi Mekkah Menuju Kota yang Mengingatkan

Pemerintah Kota Banda Aceh di bawah kepemimpinan Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal patut diapresiasi atas berbagai langkah razia, pengawasan, dan pen

Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Mahfudz Y Loethan, Sekretaris Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Aceh 

Langkah konkret bahkan sudah mulai dipersiapkan. Di beberapa titik strategis Banda Aceh, seperti tiang traffic light, telah terpasang pengeras suara.

Tinggal selangkah lagi: mengisi kontennya dengan voice over pengingat syariat yang menenangkan namun menggugah.

Contoh konten suara:

"Saat ini kita akan memasuki waktu Shalat Dzuhur. Kami imbau warga kota untuk segera menuju rumah Allah untuk melaksanakan shalat berjamaah. Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian. Pesan ini disampaikan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh."

Suasana kota akan terasa berbeda. Kota ini bukan lagi sekadar tempat lalu lalang kendaraan dan aktivitas duniawi, melainkan juga tempat getaran dakwah merambat ruang-ruang publik.

Baca juga: Wali Kota Banda Aceh Gencarkan Razia Pelanggar Syariat Islam, ISAD Aceh Apresiasi Langkah Illiza

Rebranding Banda Aceh sebagai Kota Dakwah perlu dilakukan secara menyeluruh:

Desain Visual Islami: Mural, baliho, dan media luar ruang yang menyelipkan kutipan Al-Qur'an, hadist, dan nasihat bijak.

Media Digital Pemerintah: Mengedukasi masyarakat tentang hukum Allah, adab, dan pengingat waktu shalat.

Penataan Tata Ruang Islami: Taman, pedestrian, halte, dan ruang publik yang kondusif untuk zikir dan kontemplasi.

Keterlibatan Stakeholder Kreatif: Desainer, konten kreator, komunitas dakwah, hingga pelaku industri periklanan untuk menyampaikan pesan Islami yang ringan, namun dalam.

Event Kebudayaan Islami: Menarik minat generasi muda melalui kemasan modern yang tetap mengedepankan nilai-nilai agama.

Baca juga: Pimpinan DPRK Sebut Perlu Grand Desain Syariat Islam Berbasis Kearifan Lokal untuk Cegah Prostitusi

Meniru Strategi Qatar di Piala Dunia 2022

Kita bisa belajar dari Qatar saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Negara tersebut memanfaatkan momen global itu untuk memperkenalkan wajah Islam melalui kutipan Al-Qur’an, hadist, dan pesan moral dalam visual ruang publik yang elegan.

Sebuah dakwah senyap, namun berbicara lewat estetika.

Tak muluk-muluk, Banda Aceh tidak sedang berdakwah untuk orang luar. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved