News
Houthi Hancurkan 7 Drone Tempur AS Senilai Rp3 Triliun, Korban Sipil Berjatuhan!
Menurut pejabat pertahanan AS, drone-drone tersebut ditembak jatuh antara tanggal 31 Maret hingga 22 April 2025.
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Houthi Hancurkan 7 Drone Tempur AS Senilai Rp3 Triliun, Korban Sipil Berjatuhan!
SERAMBINEWS.COM-Pejuang Houthi Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3 Triliun, Korban Sipil Meningkat di Yaman.
Kelompok bersenjata Houthi di Yaman telah berhasil menembak jatuh tujuh pesawat tak berawak milik Amerika Serikat (AS) dalam kurun waktu kurang dari enam minggu.
Drone yang ditembak jatuh itu merupakan jenis MQ-9 Reaper, masing-masing diperkirakan bernilai sekitar $30 juta atau lebih dari Rp480 miliar.
Total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari $200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun.
Menurut pejabat pertahanan AS, drone-drone tersebut ditembak jatuh antara tanggal 31 Maret hingga 22 April 2025.
Tiga di antaranya bahkan jatuh hanya dalam satu minggu terakhir, yang menunjukkan peningkatan kemampuan Houthi dalam menargetkan pesawat AS di wilayah udara Yaman.
Baca juga: Cek Harga Emas Antam di Banda Aceh Hari Ini 25 April 2025, Naik atau Turun?
Pesawat-pesawat tak berawak itu tengah melakukan misi pengintaian atau serangan saat dihantam oleh senjata Houthi, dan beberapa di antaranya jatuh di darat, sementara lainnya jatuh ke laut.
Seorang pejabat militer AS menyebutkan bahwa serangan terhadap drone terjadi pada tanggal 31 Maret serta pada 3, 9, 13, 18, 19, dan 22 April.
Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh kantor berita The Associated Press (AP).
Sementara itu, militer AS di bawah perintah Presiden Donald Trump terus melakukan serangan harian terhadap posisi-posisi Houthi.
Sejak pertengahan Maret, jumlah korban sipil akibat serangan ini terus meningkat, menimbulkan kekhawatiran internasional dan dalam negeri AS.
Juru bicara Komando Pusat AS, Dave Eastburn, menyatakan bahwa pasukan AS telah menyerang lebih dari 800 target milik Houthi.
Serangan tersebut menghancurkan pusat komando, gudang senjata, dan sistem pertahanan udara, serta menewaskan ratusan pejuang dan pemimpin kelompok tersebut.
Namun, klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen.
Kelompok pemantau serangan udara, Airwars, yang berbasis di Inggris, menyatakan bahwa kampanye udara AS kini tampaknya tidak hanya menyasar infrastruktur, tetapi juga mulai menargetkan tokoh-tokoh penting dalam gerakan Houthi.
Pergeseran strategi ini terjadi di tengah meningkatnya korban dari kalangan warga sipil.
Airwars memperkirakan bahwa antara 27 hingga 55 warga sipil tewas akibat serangan AS selama bulan Maret saja. Untuk bulan April, angka korban diduga jauh lebih tinggi, meskipun belum ada data resmi yang lengkap.
Salah satu serangan paling mematikan terjadi awal April, ketika AS meluncurkan serangan udara ke pelabuhan Ras Isa di wilayah Hodeidah, yang dikuasai Houthi.
Sedikitnya 80 orang tewas dan lebih dari 150 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.
Kemudian, pada hari Senin (21/4/2025), serangan udara lain menghantam ibu kota Yaman, Sanaa, menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Aksi militer AS di Yaman ini memicu kekhawatiran yang meningkat di Washington.
Beberapa anggota Senat AS, termasuk Chris Van Hollen, Elizabeth Warren, dan Tim Kaine, mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Pete Hegseth.
Mereka mempertanyakan apakah pemerintah sudah mengambil langkah cukup untuk menghindari jatuhnya korban dari warga sipil.
Kelompok Houthi mengatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal milik AS, Israel, dan Inggris yang melintasi Selat Bab al-Mandeb sebagai bentuk protes atas serangan Israel di Gaza.
Mereka menyatakan serangan akan dihentikan jika Israel menyetujui gencatan senjata permanen.
Konflik di Yaman kini memasuki babak baru, di mana keterlibatan AS semakin dalam, sementara risiko kerugian materi dan korban jiwa, baik dari militer maupun sipil, terus meningkat.
Baca juga: Paket Senjata Rp1.600 Triliun! AS Siap Tawarkan Senjata Canggih ke Arab Saudi Selama Kunjungan Trump
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Ngaku Premium, Ternyata Dioplos! Ini Daftar Merek Beras Diduga Oplosan: Raja Platinum hingga Siip |
![]() |
---|
KBBI Tambah Kata Baru “Palum” sebagai Lawan Kata Haus, Ini Asal-Usul dan Contoh Penggunaannya |
![]() |
---|
Kurang dari Satu Jam Berlayar, KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Begini Kronologinya |
![]() |
---|
Resmi Diumumkan! Ini Daftar Lengkap Biaya Masuk Jalur Mandiri UNS 2025, Kedokteran Tembus 269 Juta! |
![]() |
---|
Bukan Autoimun Steven Johnson, Ternyata Jokowi Alami ini di Wajahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.