Konflik Rusia vs Ukraina

Jelang Gencatan Senjata, Rusia Lumpuhkan 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune dan 500 Drone Ukraina

Serangan udara Ukraina itu meningkat menjelang gencatan senjata yang dideklarasikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar Youtube euronews
RUDAL RUSIA - Bangunan di Kyiv terbakar hebat usai serangan rudal Rusia. Rusia serang Ukraina dengan rudal secara mendadak pada tengah malam, Selasa (12/2/2025). Rusia luncurkan serangan rudal ke Ukraina, Minggu (23/2/2025). Serangan ini diklaim jadi serangan terbesar sejak 24 Februari 2022. 

"Ya, ini adalah inisiatif dari pihak Rusia, Presiden Putin. Ini tetap berlaku," juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengonfirmasi pada Rabu, menekankan kalau Moskow berkomitmen untuk menghormati gencatan senjata meskipun Ukraina melakukan serangan pesawat nirawak yang memecahkan rekor sebelum dimulainya gencatan senjata.

Vladimir Zelensky dari Ukraina menolak mendukung gencatan senjata Putin tersebut, mengecamnya sebagai “upaya manipulasi” dan menuduh Rusia menggunakan pendekatan kemanusiaan untuk mendapatkan keuntungan taktis.

Kiev baru-baru ini mengintensifkan kampanye pesawat nirawaknya, dengan diplomat tinggi Rusia Rodion Miroshnik menyatakan bahwa serangan UAV Ukraina selama seminggu terakhir telah menyebabkan jumlah korban sipil yang memecahkan rekor — 15 tewas dan 142 terluka.

Awal minggu ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menuduh Zelensky terlibat dalam  “perilaku teroris klasik”  dengan mengancam warga sipil di Rusia sambil meminta dana tambahan dari donor Barat.

Peskov mengutuk serangan yang terus berlanjut, menuduh "rezim Kiev" mengungkap "esensi dan kecenderungannya terhadap tindakan teroris."

Ia mencatat bahwa dinas khusus dan militer Rusia mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa acara Hari Kemenangan berlangsung dengan aman di seluruh negeri.

Meskipun ada seruan dari beberapa anggota parlemen untuk memberikan respons "asimetris" terhadap serangan pesawat nirawak, Kremlin telah menegaskan kembali posisinya:

"Semua instruksi telah diberikan, tidak ada unsur baru di sini," kata Peskov ketika ditanya tentang potensi pembalasan selama masa gencatan senjata.

Hari Kemenangan, yang dirayakan pada tanggal 9 Mei, memperingati kekalahan Nazi Jerman pada tahun 1945 dan tetap menjadi salah satu hari libur umum paling penting di Rusia.

Baca juga: Iskandar Yacob Pemalak yang Hajar Kakek Penjual Pisang di Bogor, Mengaku Depresi Diceraikan Istri

Baca juga: Kasus TPPU Korupsi Duta Palma Group, Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar

Baca juga: Skenario Jika Perang Nuklir India-Pakistan Pecah: 125 Juta Jiwa Bisa Melayang, Picu Kelaparan Global

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved