Konklaf

 Konklaf: Di Balik Proses Sakral Pemilihan Paus, Bagaimana Seorang Paus Dipilih?

Para kardinal berkumpul di Roma dan mengikuti Misa khusus sebelum konklaf dimulai. Jumlah kardinal yang boleh memilih, atau disebut kardinal elektor

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Tangkap Layar The Associated Press
KONKLAF- Kombinasi foto ini menunjukkan kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus. Dari kiri atas: Kardinal Peter Erdo, Kardinal Reinhard Marx, Kardinal Marc Ouellet. Baris tengah dari kiri: Kardinal Pietro Parolin, Kardinal Robert Prevost, Kardinal Robert Sarah. Baris bawah dari kiri: Kardinal Christoph Schoenborn, Kardinal Luis Tagle dan Kardinal Matteo Zuppi. 

 Konklaf: Di Balik Proses Sakral Pemilihan Paus, Bagaimana Seorang Paus Dipilih? 


SERAMBINEWS.COM-Setiap kali Tahta Suci Vatikan kosong, para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan untuk memilih Paus yang baru. 

Proses ini dikenal sebagai Konklaf, yang berarti "dikunci bersama" dalam bahasa Latin.

Nama ini mencerminkan situasi unik di mana para kardinal terkunci di dalam Kapel Sistina sampai seorang Paus terpilih.

Tahapan Awal: Persiapan Konklaf

Dilansir dari Vatican News (8/5/2025), Konklaf biasanya dimulai beberapa hari setelah wafat atau pengunduran diri Paus sebelumnya. 

Para kardinal berkumpul di Roma dan mengikuti Misa khusus sebelum konklaf dimulai.

 Jumlah kardinal yang boleh memilih, atau disebut kardinal elektor, adalah mereka yang berusia di bawah 80 tahun.

Dalam konklaf terbaru, ada 133 kardinal pemilih.

Setelah Misa, para kardinal menuju ke Kapel Sistina.

 Mereka bersumpah untuk menjaga kerahasiaan penuh selama proses pemilihan.

Tidak ada akses ke media, telepon, atau komunikasi luar.

Baca juga: Wow! Harga Emas Kembali Sentuh Rp 6 Juta per Mayam di Langsa Pada Kamis 8 Mei 2025

 Surat Suara: "Eligo in Summum Pontificem"

Setiap kardinal akan menerima surat suara yang berbentuk persegi panjang.

Di bagian atas surat suara tertulis dalam bahasa Latin: “Eligo in Summum Pontificem” yang berarti “Saya memilih sebagai Paus Tertinggi”.

Bagian bawah surat suara dibiarkan kosong untuk menuliskan nama calon yang mereka pilih.

Surat suara ini dirancang agar dapat dilipat menjadi dua, sesuai ketentuan resmi dari Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis.

 Pengorganisasian dan Pemungutan Suara

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved