Berita Sabang

Akang Sabang Pantang Menyerah, Terus Berjuang dengan Kursi Roda untuk Menembus Seleksi PPPK Tahap II

“Kalau PPPK memang rezeki saya, maka ia akan datang dalam kondisi apapun,” ujar Akang menatap yakin ke depan.

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
For Serambinews.com  
SELEKSI PPPK - Akang didampingi anak laki-lakinya saat akan mengikuti seleksi PPPK Tahap II di Hotel The Pade Aceh Besar. 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM,SABANG - Namanya Muzakar. Tapi di Sabang, kampung tempat ia mengabdi, semua memanggilnya Akang, sebuah sapaan hangat yang berarti abang dalam bahasa Sunda. 

Di balik sapaan sederhana itu, tersimpan keteguhan seorang pria yang telah mengabdi selama 17 tahun sebagai tenaga honorer di MTsN Sabang.

Tahun ini, Akang memberanikan diri ikut seleksi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Tahap II Kementerian Agama (Kemenag) Aceh. 

Namun, langkahnya tak semudah yang lain.

Ia menempuh seleksi dalam kondisi duduk di kursi roda, usai mengalami kecelakaan kerja awal Januari lalu.

"Saya jatuh dari tangga saat membersihkan pohon kelengkeng yang siap panen di kebun madrasah,” ceritanya. 

“Pergelangan kaki saya patah, dan harus dipasangkan pen," kata Akang. 

Di hari-hari pertama, ia sempat merasa dunianya runtuh. 

"Saya sempat putus asa, tapi tidak lama. Saya memilih berdamai,” tutur Akang. 

“Saya yakin, Allah tidak pernah keliru menulis takdir. Mungkin ini bagian dari jalan saya untuk lebih kuat," ujarnya. 

Delapan Mei 2025, siang hari. 

Di tengah debur ombak yang mengiringi keberangkatannya dari Gampong Cot Ba' U, Sabang, Akang bersama keluarga menyeberang ke Aceh Besar. 

Tujuan mereka adalah Hotel The Pade, tempat ujian digelar. 

Di sana, panitia dari Kanwil Kemenag Aceh dan Kemenag Sabang sudah bersiap menyambut memberi pendampingan dan memastikan Akang bisa mengikuti ujian tanpa kendala.

“Alhamdulillah, ujian berjalan lancar. Saya percaya, rezeki tidak akan pernah tertukar,” ucapnya. 

“Kalau PPPK memang rezeki saya, maka ia akan datang dalam kondisi apapun,” ujar Akang menatap yakin ke depan.

Dengan penuh kerendahan hati, ia menutup wawancara dengan kalimat yang mengendap di dada siapa pun yang mendengarnya.

"Yang penting saya sudah berusaha. Hasilnya, saya pasrahkan sepenuhnya kepada Allah SWT," pungkas Akang yang mendaftar pada formasi pengadministrasi perkantoran di MTsN Sabang.

Hari ini, kursi roda itu bukan tanda kelemahan. 

Ia adalah saksi perjuangan seorang Akang dari Sabang yang menolak menyerah pada keadaan, dan memilih berjalan dengan hati.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved